tag:blogger.com,1999:blog-90725186341524509152024-03-05T22:25:53.290-08:00CAFE PESISIR REMBANGTempat Jagongan dan Tempat Menambah WawasanUnknownnoreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-29225946505978261002011-05-17T06:03:00.000-07:002011-05-17T06:03:45.806-07:00PETANI REMBANG RAWAN STRESS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZOZ4pnGhffCAhtLJlqUwBUQNOxlP8Mzq_LCYOD-tf-ggCGs7I41MIhS2F4HD75McGvxDNT8gfvfHwtn1uqaQHvc_E07l7m3o-_5kC_QWfCNuWZRXk3WzP8jVKAYYh2_NHwZJjFJMzZunK/s1600/petani.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZOZ4pnGhffCAhtLJlqUwBUQNOxlP8Mzq_LCYOD-tf-ggCGs7I41MIhS2F4HD75McGvxDNT8gfvfHwtn1uqaQHvc_E07l7m3o-_5kC_QWfCNuWZRXk3WzP8jVKAYYh2_NHwZJjFJMzZunK/s1600/petani.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Rembang</b> - Sejumlah petani di Kabupaten Rembang rawan terserang stres, menyusul kegagalan panen pada musim tanam pertama dan kedua akibat serangan hama wereng dan tikus serta iklim ekstrim, kata Psikolog Yulidar Maesaroh. <span class="fullpost">Namun, Yulidar yang juga Kepala Sub Bidang Pengolahan Data pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Rembang ini kepada wartawan, Jumat (13/5) mengatakan setiap petani memiliki ketahanan yang berbeda-beda kendati mengalami rugi akibat gagal panen.<br />
<br />
"Setiap petani tentu mempunyai tingkat ketahanan berbeda-beda, dalam menyikapi masalah. Ada yang cukup tenang dan pasrah ketika tanaman padinya ludes diserang wereng, tetapi tak sedikit pula petani yang kurang siap menerima cobaan," katanya.<br />
<br />
Dijelaskan, umumnya petani yang rawan stres adalah mereka yang sudah terlanjur sangat berharap atas keberhasilan tanamannya sebagai sarana agar bisa memenuhi kebutuhan, membayar biaya sekolah anaknya atau pemenuh kebutuhan lainnya.<br />
<br />
"Ketika beban pikiran bertambah berat, maka kondisi kejiwaan seseorang akan cenderung mudah terpengaruh dan putus asa. Sangat mungkin mereka yang memiliki beban berlebihan, kemudian menggunakan cara instan," katanya.<br />
<br />
Hanya saja, ia mengatakan pikiran negatif harus pelan-pelan dibuang, karena bagaimanapun, tidak akan bisa merubah keadaan.<br />
<br />
"Justru petani harus tetap semangat, agar bisa melewati kesulitan. Petani bisa melakukan inovasi dengan tanaman lainnya yang memiliki resiko relatif rendah," katanya.<br />
<br />
Ia menambahkan, satu hal paling penting adalah petani perlu membiasakan diri menabung, ketika mendapatkan hasil panenan melimpah.<br />
<br />
"Sebab, budaya konsumtif, mulai dari menata rumah, beli kendaraan dan perhiasan bisa menambah beban di kemudiannya. Dengan menabung, maka ketika terjadi gagal panen beruntun, petani masih bisa mengandalkan tabungan untuk menolong konsumsinya," katanya. (Pujianto-02)<br />
</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-80786440426114349682011-05-17T06:00:00.000-07:002011-05-17T06:00:04.260-07:0080 DESA KEMBALI TERANCAM KEKERINGAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRW5kxcrg9igqUyVLZ4VKORAwz_jzog7_nG-NXyxAomZWR26ee7jPCnUPtF28GDTITx2i5Nx3cNfnWm718rWFQKvHoQpb0QqcLgN43hgdFoL-LKyVCp_N8PFiPQEHSNWtopO9VDxTtTTwd/s1600/air+bersih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRW5kxcrg9igqUyVLZ4VKORAwz_jzog7_nG-NXyxAomZWR26ee7jPCnUPtF28GDTITx2i5Nx3cNfnWm718rWFQKvHoQpb0QqcLgN43hgdFoL-LKyVCp_N8PFiPQEHSNWtopO9VDxTtTTwd/s320/air+bersih.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Rembang</b> - Sebanyak 80 desa di 11 kecamatan wilayah Kabupaten Rembang terancam kembali dilanda kekeringan pada 2011 ini, meskipun hujan masih cukup sering turun.</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">"Pada 2011 ini, kami perkirakan ada sekitar 80 desa yang tersebar di 11 kecamatan yang akan dilanda kekeringan sebagaimana 2010 lalu. Sementara, tiga kecamatan lainnya, yakni Sale, Pancur, dan Sedan relatif aman dari kekeringan," kata Kepala Bagian Kemasyarakatan pada Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Maskub di Rembang, Jumat (13/5).<br />
<br />
Perkiraan itu, jelas Maskub, didasarkan pada intensitas permintaan bantuan air bersih selama ini. "Dari 14 kecamatan, memang hanya 11 kecamatan yang selalu meminta bantuan air bersih di tiap tahunnya, sedangkan tiga kecamatan tadi nyaris tidak pernah menyampaikan permohonan bantuan atau 'dropping' air bersih," katanya.<br />
<br />
Ia menyebutkan, pada 2011 ini, pemerintah kabupaten setempat kembali menganggarkan dana Rp300 juta untuk bantuan air bersih. "Pada 2010 lalu, dana sebesar itu masih sisa, karena memang selama 2010, cuaca berlangsung basah," katanya.<br />
<br />
Menurutnya, pada 2011 ini, diperkirakan akan kembali ada sisa anggaran, karena curah hujan masih berlangsung normal.<br />
<br />
Maskub optimistis tak ada masalah seputar distribusi bantuan air bersih. "Mekanismenya juga masih tetap yakni ketika desa sudah butuh air, dipersilakan untuk mengajukan surat tertulis. Tak perlu menunggu terlalu lama, bantuan akan langsung dikirim," katanya menerangkan<br />
<br />
Pada kesempatan lain, Suharso, Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Rembang mengatakan ketersediaan air embung diharapkan mengurangi dampak musim kemarau. "Setidaknya bisa meringankan beban warga untuk memenuhi kebutuhan mandi dan air minum ternak di pelosok pedesaan," katanya.<br />
<br />
Ia pun mengingatkan warga agar waspada saat curah hujan sudah tak lagi banyak. "Masyarakat agar mewaspadai bencana kebakaran," katanya. (Pujianto-02)<br />
</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-75426062906909972132011-05-17T05:55:00.000-07:002011-05-17T05:55:23.106-07:00PENGUNJUNG TRPK NAIK 40 PERSEN<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkNW_f3R6xN-qWIRzVdXCeF5KOUdogr4uWxwCODos2DoJKGvyOBpWxFsqrHI-tiWRzMiLPc_t-QAMr-M4r9q8XWCi5BKL61cAYhBiDaY45hLxo_lQBBHxBVoRC4e4JIBVJHD0afXG9RPqh/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkNW_f3R6xN-qWIRzVdXCeF5KOUdogr4uWxwCODos2DoJKGvyOBpWxFsqrHI-tiWRzMiLPc_t-QAMr-M4r9q8XWCi5BKL61cAYhBiDaY45hLxo_lQBBHxBVoRC4e4JIBVJHD0afXG9RPqh/s400/images.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">TAMAN PANTAI KARTINI REMBANG</span></span></b></td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>Rembang Kota</b> - Jumlah pengunjung obyek wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang mengalami lonjakan sebesar 40 persen dari hari-hari biasanya menyusul libur panjang, sejak akhir pekan lalu hingga Selasa (17/5) ini.</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">"Pada hari-hari biasa, jumlah kunjungan hanya 2.500 orang per hari, tetapi dalam empat hari ini, jumlah pengunjung mencapai 3.500 orang penjunjung dalam seharinya," kata Pengelola TRPK Rembang, Sriyono kepada suararembang, Selasa (17/5).<br />
<br />
Ia menjelaskan kenaikan jumlah pengunjung itu disebabkan antara lain oleh keinginan wisatawan menikmati obyek wisata pantai selama liburan. "Selain itu, kehadiran tiga wahana baru di TRPK, yakni mobil disko, komedi putar mini, dan robot cerdas, bsa menjadi pilihan baru para pengunjung. Tak hanya itu, pilihan paket kunjungan juga menjadi pemicu lonjakan pengunjung selama liburan," kata ia.<br />
<br />
Disebutkan, pengunjung dimanjakan dengan dua pilihan paket, yaitu paket Rp10.000 dengan fasilitas tujuh wahana permainan gratis, dan paket Rp35ribu dengan fasilitas tujuh wahana gratis dan sepaket kuliner bernuansa laut.<br />
<br />
"Dari dua paket tersebut, paket Rp35ribu ramai diburu pengunjung," katanya.<br />
<br />
Ditambahkan, kebanyakan pengunjung datang dari berbagai daerah di luar kota, yakni Tuban, Blora, dan Bojonegoro.<br />
<br />
"Selain bisa menikmati berbagai wahana permainan, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai yang cukup menawan," katanya.<br />
<br />
Mengenai keselamatan dan keamanan bagi para pengunjung obyek wisata pantai terbesar di kabupaten itu, Sriyono menandaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah aparat keamanan dari unsur TNI (Kodim 0720 Rembang) dan Polri.<br />
<br />
"Khusus untuk obyek wisata pantai, kami telah siapkan tiga personel regu penolong untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan," katanya.<br />
<br />
Keamanan pengunjung juga akan dipantau dari kamera pengintai (CCTV), sehingga bisa berwisata dengan tenang dan aman, katanya menambahkan. (Pujianto-02) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-24647189437679962492011-05-17T05:47:00.000-07:002011-05-17T05:47:01.334-07:00UNIT 1 PLTU SLUKE TELAH DIOPERASIKAN<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmOX6hnOk_lr7Y9xF1Rc4EIhZxQh1uynUVywHGt_BQ6-SXudAKE55lxxxfNTC5bxAxIK7FTjoVk3o_U288qQtvQxZVFYpu955oJQWqXQKZQSXY62FLCUoMm5gQp9fDGyCx1sIMdsJwTz5p/s1600/2b72baa37e00324a1b92c4b972394a5e.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="396" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmOX6hnOk_lr7Y9xF1Rc4EIhZxQh1uynUVywHGt_BQ6-SXudAKE55lxxxfNTC5bxAxIK7FTjoVk3o_U288qQtvQxZVFYpu955oJQWqXQKZQSXY62FLCUoMm5gQp9fDGyCx1sIMdsJwTz5p/s400/2b72baa37e00324a1b92c4b972394a5e.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">PLTU SLUKE,REMBANG</span></span></b></td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>REMBANG</b> - Pasca Komisi C DPRD Rembang, Pasa Rabu (2/3) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke Rabu (2/3), ternyata PT PLN Sektor setempat segera melakukan rangkaian ujicoba pada Unit 1 pembangjit listrik. Puncaknya selama 4 hari, 25-28 Maret dilakukan ujicoba full capacity dan diketahui menuai sukses.<span class="fullpost">“Unit 1 pembangkit listrik sudah kita ujicobakan. Awalnya selama 15 hari terhitung 9 sampai dengan 24 Maret dilakukan ujicoba bertahap, menambah pasokan produksi listrik setiap satu jam sekali. Seterusnya empat hari berikutnya masuk tahap kapsitas full capacity (kapasitas penuh),” terang Manajer Sektor PLTU Sluke, Slamet Riyanto saat jumpa pers di ruang kerjanya.<br />
<br />
Dia menerangkan, saat ini Unit 1 pembangkit listrik tengah masuk puncak ujicoba, harus menyala dan berproduksi selama 96 jam non stop, atau selama 4 hari terhitung Jumat 25 Maret hingga Senin 28 Maret. Teryata hasilnya sukses, sehingga mulai esok hari sudah mampu menambah kebutuhan pasokan listrik konsumen PT PLN di Jawa-Bali. “Sedangkan untuk Unit 2, baru diujicobakan awal April depan, dijadwalkan pertengahan tahun ini dua unit milik PLTU Sluke sudah beroperasional secara lancar,” ujarnya.<br />
<br />
Menurut dia, produksi listrik PLTU Sluke setelah masuk Gardu Induk di lokasi setempat, kemudian didistribusikan ke Gardu Induk Rembang dan Pati. Dari Gardu Induk Rembang disalurkan ke wulayah Selatan. “Sedangkan dari gardu Induk Pati disalurkan ke barat, termasuk Kudus, Semarang dan sepanjang kota di pantura Jawa,” ungkapnya.<br />
<br />
Sedikit berseloroh lanjut dia, merupakan hal wajar dalam ujicoba setiap pembangkit listrik pasti ditemui kendala, termasuk PLTU Sluke. Dalam beberapa kali uji coba pembangkit listik memang ditemui kendala, baik tekhnis dan non tekhnis. “Namun berkat langkah cepat antisipasi perbaikan, akhirnya siap dioperasionalkan,” sergahnya.<br />
<br />
Dia menambahkan PLTU Sluke-Rembang memiliki kontrak US$ 338,8 juta, setara Rp 2,47 triliun. Pada 21 Maret 2007 dilakukan penandatanganan perjanjian pekerjaan proyek dengan konsorsium perusahaan konstruksi asal Malaysia, PT Zelan Primayana yang bermitra dengan PT Tronoh yang kemudian melebur, menamakan diri PT ZPT. Mega proyek yang sedianya selesai dikerjakan akhir tahun 2009 lalu, ternyata hingga Januari 2011 tak kunjung usai, menjadikan pengopersiannya molor dari jadwal yang ditentukan. “Akibat molornya progres pembangunan proyek PLTU, PT ZPT selaku rekanan dikenakan klaim oleh PT PLN. Diberi sanksi berupa denda dan dihitung di akhir pekerjaan. Besaran denda sebesar 0,5% dari nilai proyek, namun nilai totalnya tidak boleh lebih dari 10%,” imbuhnya.<br />
<br />
Terpisah, saat Puji Santoso anggota Komisi C DPRD Rembang, dimintai komentar terkait relah dilaksanakannya ujicoba Unit 1 PLTU Silke, dia menyatakan menyambut hal itu seraya mengatakan “Besok saat Unit 2 diujicobakan hendaknya mengundang anggota dewan untuk ikut menyaksikan,” cetusnya.(ha</span>san) (<b style="color: blue;">wartamerdeka.com) </b></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-56695236202410004122011-05-08T11:21:00.000-07:002011-05-08T11:21:43.273-07:004,85% Siswi SMA di Rembang Cicipi Seks Pranikah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji4_WnyzAn1N7QFiS_KMv00093BUBxbk7kG7Ea78pevcIYen1dayPoFSjwQnlh0diY599BFMCL9HmEOnqmr9CRvemypzVgvmw7AdTpnv_E1G3Ryv9kilikKj2NYe6YpZEmAFGMSdwU6WY-/s1600/pacaran.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji4_WnyzAn1N7QFiS_KMv00093BUBxbk7kG7Ea78pevcIYen1dayPoFSjwQnlh0diY599BFMCL9HmEOnqmr9CRvemypzVgvmw7AdTpnv_E1G3Ryv9kilikKj2NYe6YpZEmAFGMSdwU6WY-/s1600/pacaran.JPG" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Rembang, CyberNews.</b> <b>Meski tinggal jauh dari kota besar, gaya hidup bebas telah dikenal remaja siswi Sekolah Menengan Atas (SMA) di Kabupaten Rembang. Siti Nurjanah, Pemerhati Kesehatan Reproduksi Remaja di Kabupaten Rembang, menuturkan, gaya hidup bebas dengan melakukan seks pranikah ternyata sudah dilakukan sebagian siswi SMA di kabupaten itu</b>.<span class="fullpost">Berdasarkan penelitian yang dilakukannya selama 2009 – 2010 atas 330 responden siswi SMA di Kabupaten Rembang, 16 responden (4,85%) mengaku melakukan hubungan seks diluar nikah (intercourse). Dalam berhubungan seks, lanjut dia, sebanyak 2,73% diantaranya bahkan tidak melakukan upaya pencegahan kehamilan.<br />
<br />
“Sebanyak 1,21% diantaranya kemudian diketahui hamil. Tragisnya, seluruhnya mengakhirinya dengan tindakan aborsi,” jelasnya, Kamis (5/5).<br />
<br />
Ia yang juga guru Biologi di SMAN 1 Rembang itu menambahkan, praktik seks pranikah itu disebabkan berbagai faktor. Diantaranya, minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS.<br />
<br />
“Mereka juga belum sepenuhnya paham tentang sikap terhadap perilaku seks diluar nikah beresiko kehamilan dan aktivitas keagamaan yang rendah,” jelasnya.<br />
<br />
Semakin luasnya akses informasi menjadi faktor pemicu lainnya. Adanya kesempatan kontak fisik, lanjut dia, juga menjadikan remaja lebih berani dalam mengekspresikan keinginannya.<br />
<br />
“Selain itu, adanya dukungan teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah beresiko kehamilan semakin memperkuat kemungkinan itu,” ungkapnya.<br />
<br />
Dari sejumlah faktor tersebut, sikap terhadap perilaku seksual pra nikah beresiko terhadap kehamilan, kesempatan kontak fisik dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan signifikan pada perilaku tersebut.<br />
<br />
( Saiful Annas / CN34 / JBSM ) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-73698335083237001132011-05-02T23:32:00.000-07:002011-05-02T23:32:41.481-07:00Klenteng " Makcoo" Di tawarkan Sebagai Tempat Wisata<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjO7DyF4mKS0HUNA6dfDuhhtN6qOJQ64I4IGBzXgsWNOH5E0psGu7l20pmAtjK5p8APXxgAwprj9JXJXLcgwT0AueUCH4WGQ7D1nd2AI1FTY4qlowzHGqq68fh0Rn04H70zPc_IraTPyW4/s1600/tjoe+hwie+kiong.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjO7DyF4mKS0HUNA6dfDuhhtN6qOJQ64I4IGBzXgsWNOH5E0psGu7l20pmAtjK5p8APXxgAwprj9JXJXLcgwT0AueUCH4WGQ7D1nd2AI1FTY4qlowzHGqq68fh0Rn04H70zPc_IraTPyW4/s320/tjoe+hwie+kiong.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Rembang </b> - Pembina Yayasan Dwi Kumala menyatakan perayaan HUT atau Cut Bio ke-171 Klenteng Tjoe Hwie Kiong (Makcoo) di Jalan Pelabuhan, Desa Tasikagung, Kecamatan Kota merupakan bentuk pembauran masyarakat keturunan Tionghoa dan pribumi serta titik awal untuk menjadikan klenteng yang dibangun pada 1841 sebagai bagian obyek wisata di Kabupaten Rembang.<span class="fullpost">"Kegiatan ini bukan sekedar ritual keagamaan semata. Namun ada hal penting yang akan ditonjolkan, yakni semangat pembaruan dan pembauran antara warga Tionghoa dan pribumi. Dampak pembauran ini sangat positif dan pada masanya nanti, dua hal ini akan terlebur sama sekali oleh perkembangan zaman," kata Ketua Pembina Yayasan Dwi Kumala Rembang, Pratolo Waluyo kepada suararembang, Jumat (29/4) malam.<br />
<br />
Ia juga mengatakan melalui kegiatan ini, empat pilar negara akan semakin bisa dikibarkan. Adapun empat pilar itu, terang Bos Kacang Garuda itu, adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.<br />
<br />
"Ketika pembauran ini terjadi, maka sudah tentu empat pilar negara ini akan lebih bisa berkibar. Keharmonisan hidup bernegara juga akan lebih berasa," katanya menambahkan.<br />
<br />
Ia menandaskan, dengan pembauran itu pula, Klenteng Tjoe Hwie Kiong ini bisa dijadikan salah satu obyek wisata di Kabupaten Rembang. "Sekaligus hal ini untuk menandaskan, klenteng ini bukan hanya untuk warga Tionghoa tapi untuk warga pada umumnya," kata pria kelahiran Rembang, 64 tahun silam ini.<br />
<br />
Tandasan untuk menjadikan Klenteng 'Mak Coo' sebagai bagian dari obyek wisata di Kabupaten Rembang agaknya cukup beralasan. Pasalnya, klenteng yang didirikan tahun 1841 oleh Kapiten Lie ini memang berbeda dari klenteng-klenteng lain. Keistimewaannya antara lain terdapatnya dua menara yang disebut Kie kwa yang tidak terdapat pada klenteng-klenteng yang lain. Kedua menara ini berfungsi sebagai mercusuar (petunjuk arah) para nelayan.<br />
<br />
Setiap sepuluh tahun sekali di klenteng ini diadakan perayaan ulang tahun besar yang dimeriahkan dengan berbagai macam atraksi kesenian tradisional kaum Tionghoa. Selain itu, klenteng ini sendiri berlokasi di tepian sungai Karanggeneng dan menghadap ke laut. lokasi tepatnya di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang. Sangat rasional bila dikemas dalam Kawasan Bahari Terpadu. (Pujianto-02) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-13594878501103933022011-05-02T23:28:00.000-07:002011-05-02T23:28:47.048-07:00Ilegal Logging dan Curas Menonjol<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizuz7pdnxfCkASilX36IWZLfaBIAJCYMYw6o07ImSc8ELRY-qW4-5oXLoudhBeV7aylKsy-XxugmYXA5OVe1YSQTceKAwVHq3NQqYjVLk8lRv2bqF8dCY_ZJRy0KIVI_PpCMABTyNwZtMT/s1600/sertijab.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizuz7pdnxfCkASilX36IWZLfaBIAJCYMYw6o07ImSc8ELRY-qW4-5oXLoudhBeV7aylKsy-XxugmYXA5OVe1YSQTceKAwVHq3NQqYjVLk8lRv2bqF8dCY_ZJRy0KIVI_PpCMABTyNwZtMT/s1600/sertijab.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Rembang</b> - Dua pejabat di Kepolisian Resor Rembang, yakni Wakapolres Rembang Komisaris Polisi Teguh Tri Prasetya dan Kasat Lantas AKP Maryadi pada Selasa (3/5) secara resmi menyerahkan jabatannya menyusul kepindahan keduanya ke tempat tugas baru.<span class="fullpost">Kompol Teguh Tri Prasetya akan menempati sebuah jabatan di Polres Tegal, sedangkan Kasatlantas AKP Maryadi akan mengisi salah satu jabatan sekaligus menyusul Mantan Kapolres Rembang AKBP Kukuh Kalis Susilo di Polres Temanggung.<br />
<br />
Upacara serah terima jabatan dua perwira polisi itu, dipimpin Kapolres Rembang AKBP Adhy Fandy Ariyanto. Dalam pidatonya, Kapolres mengatakan Wakapolres Kompol Teguh Tri Prasetya digantikan Kompol Eko Wibowo, yang semula bertugas di Direktorat Intelijen Polda Jateng.<br />
<br />
Adapun Kasat Lantas Polres Rembang AKP Maryadi digantikan oleh AKP Dudi Pramudia, yang sebelumnya bertugas sebagai Kasat Lantas Polres Salatiga.<br />
<br />
"Kami mengucapkan selamat jalan kepada dua perwira yang mutasi dan selamat datang dan bertugas di Rembang kepada perwira yang menggantikan. Kami juga berharap dua pejabat Polres yang baru segera mampu beradaptasi dengan tempat tugas sekarang, supaya bekerja secara maksimal," kata Kapolres.<br />
<br />
"Untuk Waka Polres Kompol Eko Wibowo perlu diketahui jika kasus terbanyak dan terbesar di wilayah hukum Polres Rembang adalah pencurian kayu secara ilegal (ilegal logging) dan pencurian dengan kekerasan (curas)," kata Kapolres .<br />
<br />
Ia pun menginginkan agar pendampingnya itu segera mampu mempelajari karakteristik dua tindak kriminal tersebut guna mencegah dan mengungkap keberadaan pelaku yang belum tertangkap.<br />
<br />
"Adapun untuk Kasat Lantas AKP Dudi Pramudia diinstruksikan segera mempelajari kasus-kasus kecelakaan yang pernah terjadi, untuk selanjutnya merumuskan langkah dan upaya untuk menekan angka kecelakaan di jalur pantura Rembang yang merupakan titik lelah bagi pengguna jalan baik dari Surabaya-Jakarta dan sebaliknya," katanya menandaskan.<br />
<br />
Upacara serah terima jabatan Wakapolres dan Kasatlantas Polres Rembang itu berlangsung pada pukul 08.00 WIB di halaman Markas Kepolisian Resor Rembang dan tak banyak dihadiri jajaran Muspida kabupaten itu. (Pujianto-02)<br />
</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-33713899656951535372011-05-02T23:23:00.000-07:002011-05-02T23:23:52.211-07:00Dua Pulau Terancam Hilang<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRcUAgid97DJ4t9sDvSs7fG2cMnZT7xnIyavnKh4jBoX4E76nMPpWekAfSUOP2A-KMdFFQM9G-alSJ_B0zHw75YwPOUKI8YqL6fi9BjM4ZfnwaGa9mp3kFSF5RsTBLiU2Rm_aLx423nShS/s1600/pulau+marongan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRcUAgid97DJ4t9sDvSs7fG2cMnZT7xnIyavnKh4jBoX4E76nMPpWekAfSUOP2A-KMdFFQM9G-alSJ_B0zHw75YwPOUKI8YqL6fi9BjM4ZfnwaGa9mp3kFSF5RsTBLiU2Rm_aLx423nShS/s320/pulau+marongan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">PULAU MARONGAN,REMBANG</span></b></td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"><b>Rembang</b> - Dua pulau besar di wilayah Kabupaten Rembang yakni Pulau Gede dan Marongan terancam hilang akibat tingginya abrasi dan kurangnya perhatian para pihak pemerhati lingkungan, termasuk dari kantor lingkungan hidup kabupaten setempat.<span class="fullpost">"Dua pulau kita terancam hilang, yakni Pulau Gede dan Marongan. Pulau Gede yang awalnya memiliki luas antara 20-30 hektare kini tinggal sekitar lima hektare saja. Untuk Pulau Marongan dari 60 hektare kini tinggal 2-3 hektare saja," kata Bupati Rembang, Mochammad Salim saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Rembang Tahun 2010, di Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Rembang, Senin (2/5).<br />
<br />
Padahal, seperti diketahui, Pulau Gede kini masih kerap dikunjungi wisatawan maupun pemancing yang mampir ke Rembang. Disebutkan, Pulau Gede biasa ditempuh lewat dua jalur, yakni dari kawasan wisata Taman Rekeasi Pantai Kartini (TRPK) atau dari pantai pasir putih Tasikharjo, Kaliori, dengan menyewa perahu nelayan seharga Rp 100.000 sehari.<br />
<br />
"Karena sejumlah pulau-pulau kecil mulai terkikis, kami minta ke depan Kantor Lingkungan Hidup dan instansi terkait semakin keras berupaya untuk menyelamatkan pulau-pulau tersebut," katanya menandaskan.<br />
<br />
Menurut Jari (40), nelayan asal Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori yang kerap mencari ikan maupun rajungan di sekitar Pulau Gede menyebutkan, luas Pulau Gede saat air pasang kini tak lebih dari dua hektare saja.<br />
<br />
''Kalau air surut atau hingga jam delapan pagi, daratan berupa karang memang masih terlihat, sehingga luasannya masih mencapai sekitar lima hektare. Namun setelah air pasang, daratan pulau menyusut hingga hanya sekitar dua hektare saja. Padahal dulu lebih luas lagi, meski air pasang sekalipun," katanya.<br />
<br />
Selain Pulau Gede dan Marongan, pulau besar lainnya yang tercatat di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, yakni Pulau Sualan seluas lebih dari 2 hektare.<br />
<br />
Selain itu, juga ada 17 gugusan karang yang memiliki luasan areal antara 0,5 hektare hingga yang paling besar mencapai 2 hektare, yakni Karang Kapayu. (Pujianto-02) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-57317790523865485182011-04-12T06:31:00.000-07:002011-04-12T06:31:58.792-07:00Pekerja Lokal PLTU Sluke Terancam Dirumahkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW5lv7QCjjRKvVsTu5VRpxp_OrSM6B1zxuyI840yet9X7jf0gB3tAV6DVdvLCOVHB3KyVn1diUkTRxQzFmREOLvd-JVvQY1cJnB8iv8oDtFGNQ_1jVkNWja8ql2lPbXMQozZVGjmw3Hps5/s1600/pltu+sluke.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW5lv7QCjjRKvVsTu5VRpxp_OrSM6B1zxuyI840yet9X7jf0gB3tAV6DVdvLCOVHB3KyVn1diUkTRxQzFmREOLvd-JVvQY1cJnB8iv8oDtFGNQ_1jVkNWja8ql2lPbXMQozZVGjmw3Hps5/s320/pltu+sluke.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Sluke </b>- Sebanyak 1.500 tenaga kerja yang bekerja di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) I Jawa Tengah I Kabupaten Rembang hingga Maret 2011 ini dipastikan akan terkoreksi hingga menjadi hanya sekitar 300 orang pada saat proyek itu diserahkan ke PT PLN (Persero) Juni 2011 mendatang, sehingga pekerja lokal terancam dirumahkan.</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">"Jumlah tenaga kerja saat ini mencapai 1.500 orang, namun pada saat diserahterimakan nanti atau pada saat semua pembangkit baik di Unit I maupun II beroperasi, maka jumlah tenaga kerja akan terkoreksi hingga tinggal 300 orang saja," kata Manajer Sektor PLTU I Jateng Rembang, Slamet Riyanto di Rembang, Sabtu (2/4).<br />
<br />
Ia menyebutkan, 300 orang tersebut akan menempati berbagai posisi antara lain 'front office', tenaga teknis, operator kendaraan, dan tenaga keamanan. Disinggung soal kemungkinan masih dipakainya tenaga lokal, Slamet menyatakan hal tersebut masih mungkin walaupun kemungkinan itu kecil.<br />
<br />
"Umumnya kapasitas tenaga lokal dalam pekerjaan yang membutuhkan kapasitas lebih biasanya masih tak banyak dimiliki. Karena itu, pemakaian tenaga lokal praktis akan sangat jauh berkurang. Namun, bukan berarti tenaga kerja lokal sama sekali tidak akan dipekerjakan lagi. Mereka memang masih harus belajar untuk menjadi lebih profesional dan jika diperlukan akan diselenggarakan seleksi ulang," katanya.<br />
<br />
Mengenai ketersediaan pasokan batu bara sebagai sarana yang digunakan untuk menghasilkan uap, Slamet menyatakan saat ini pihaknya telah memiliki cadangan batu bara di PLTU Sluke hingga 260.000 ton. "Jumlah itu masih akan mampu mencukupi kebutuhan pasokan hingga 50 hari mendatang karena belum semua unit beroperasi penuh," katanya.<br />
<br />
Sementara, kata ia, untuk PLTU yang berkekuatan 2x315 MW seperti PLTU 1 Jateng Rembang atau PLTU Sluke, cadangan batu bara harus selalu cukup untuk persediaan minimal 20-30 hari pascastok.<br />
<br />
"Ke depan, kebutuhan rata-rata batu bara per hari untuk dua unit di PLTU Sluke ini sekitar 7.000 ton," katanya. PLTU Sluke sudah mendatangkan batu bara dari Kalimantan sejak 2009 silam dan pernah terkendala karena cuaca esktrem berupa ombak tinggi di akhir tahun 2009 hingga pertengahan 2010 lalu, katanya </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-1223997545780144162011-04-12T06:28:00.000-07:002011-04-12T06:28:34.434-07:00Awas......!!! Calo CPNS Belusukan Ke Kampung<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnbsFhyphenhyphene608h3RCOiC_M9SuzppOJIypoZE6OD5vNkqvNHOuq_3xjfYx8rsxs7shKpGQNBrKgV6Rc8ZHSftuIV7Kznep1jdTRPP4XTbPXbdfvcdW47frC3xdtMFkl3hddx6Ti6H0ghZjBwm/s1600/calo+pns.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnbsFhyphenhyphene608h3RCOiC_M9SuzppOJIypoZE6OD5vNkqvNHOuq_3xjfYx8rsxs7shKpGQNBrKgV6Rc8ZHSftuIV7Kznep1jdTRPP4XTbPXbdfvcdW47frC3xdtMFkl3hddx6Ti6H0ghZjBwm/s1600/calo+pns.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Rembang </b>– Wakil Bupati Rembang Abdul Hafidz meminta masyarakat mewaspadai ulah oknum tak bertanggungjawab yang menawarkan posisi pegawai negeri sipil dengan memberikan imbalan uang puluhan juta rupiah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apalagi, berdasarkan penelurusan wartawan koran ini, oknum yang tak bertanggung jawab dan umumnya disebut calo ini sudah mulai blusukan kampung menawarkan jasanya. Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan seorang yang berminat, baik lulusan SMA hingga sarjana, harus menyediakan uang paling sedikit Rp80 juta.<span class="fullpost">"Pemkab belum membuat keputusan tetap untuk menyelenggarakan pengadaan PNS pada 2011 ini. Sebab, Badan Kepegawaian Nasional belum memberikan keputusan pasti soal nasib para pegawai yang telah masuk data base pendataan sejumlah 550," katanya.<br />
<br />
Ia menjelaskan, sebelumnya, BKN sempat menginformasikan hanya akan mengangkat dulu 30 persen dari 550 pegawai yang telah 'listing' sebagaimana hasil pendataan kategori pertama dan kedua pada 2010 lalu. Namun, lanjutnya, belum lama ini, pemkab kembali menerima informasi bahwa semua pegawai yang telah listing di data base pendataan akan diangkat secara keseluruhan atau sebanyak 550 tersebut.<br />
<br />
"Jika ternyata keputusan resminya adalah bahwa 550 pegawai dalam data base tersebut diangkat secara keseluruhan, maka besar kemungkinan tidak ada pengadaan PNS baru pada 2011 ini. Namun, bila tetap 30 persen, mungkin masih ada rekrutmen pegawai baru pada 2011 ini. Hanya, kuotanya, kami masih belum menerima surat resminya," katanya.<br />
<br />
Karena itu, kata Abdul Hafidz, jika diluaran sudah beredar tawaran-tawaran dari oknum yang tak bertanggung jawab, pihaknya meminta masyarakat segera melaporkan kepada pemkab setempat.<br />
<br />
"Kami minta masyarakat tidak memercayai segala bentuk dan praktek percaloan serta segera melaporkannya kepada pemerintah dan penegak hukum jika ditemui yang demikian. Dan secara umum, kami memandang jumlah pegawai yang vada sudah cukup. Hanya memang ada instansi yang kurang, dan di sisi lain justru menyebut kelebihan," katanya.<br />
<br />
Pada kesempatan lain, salah seorang tenaga pendidik yang enggan dikorankan namanya, mengaku sempat mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan tawaran serupa, menjadi PNS dengan memberikan imbalan puluhan juta rupiah.<br />
<br />
"Namun, saya tidak mau. Sepertinya, sang oknum lantas menawarkannya kepada sejumlah guru tidak tetap. Mereka rata-rata sangat tertarik, karena penjelasan sang oknum cukup menjanjikan, walapun sebagian ada yang ragu," katanya mengungkapkan. (Pujianto-02) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-30755591423568789892011-04-12T06:22:00.000-07:002011-04-12T06:22:55.574-07:00Pencinta Alam Konservasi Hutan Gunung Butak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYR6CBpmkY_D4ldAOh-5KWGBqo7whvk8KMZWtDchnczMV4zmLOgUhAC-kXvja9Gl2dPIAE6tJayDD1llsFungX5KccNLc9qYqooGR1uNV7OnEZvhQuAYvekZ07GXR-hgIZgd7jYawEjyxG/s1600/gunung+butak.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYR6CBpmkY_D4ldAOh-5KWGBqo7whvk8KMZWtDchnczMV4zmLOgUhAC-kXvja9Gl2dPIAE6tJayDD1llsFungX5KccNLc9qYqooGR1uNV7OnEZvhQuAYvekZ07GXR-hgIZgd7jYawEjyxG/s320/gunung+butak.JPG" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Gunem</b> - Ratusan orang yang tergabung dalam tiga kelompok tani dan sejumlah elemen pencinta lingkungan di tiga desa masing-masing Desa Pakis, Kecamatan Sale serta Desa Dowan dan Suntri, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Minggu (10/4), menanam sedikitnya 1.500 bibit pohon berbagai jenis untuk konservasi hutan di wilayah kawasan Gunung Butak.<span class="fullpost">Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB tersebut juga melibatkan pemerintah desa setempat, kecamatan, balai konservasi sumber daya air (BKSDA) wilayah Pati, Perum Perhutani, komunitas Gunung Butak, forum anak tiga desa, serta dikerjasamakan dengan Plan Indonesia.<br />
<br />
Camat Gunem, Teguh Gunawarman mengatakan kawasan Gunung Butak memerlukan konservasi segera dan berkelanjutan agar ekosistem di wilayah itu senantiasa terjaga.<br />
<br />
"Sebagai kalifah kita wajib melestarikan alam sekitar, khususnya di kawasan Gunung Butak. Keberadaan pohon menjadi sangat penting sebagai penampung air dan sarana pencegah bencana longsor. Kegiatan ini sebagai upaya bersama melestarikan ekosistem alam," katanya menandaskan.<br />
<br />
Ia menyebutkan, upaya konservasi tersebut berawal dari kesadaran warga terhadap kerentanan bencana (longsor), keterpeliharaan sumber air desa di lereng gunung, serta perlunya pelestarian telaga sebagai penampung air. "Kegiatan ini sekaligus sebagai tindak lanjut workshop yang membahas perlunya partisipasi masyarakat dalam konservasi kawasan hutan Gunung Butak," katanya menambahkan.<br />
<br />
Adapun berbagai bibit pohon yang ditanam antara lain bibit tanaman kedoya, beringin, ketapang, jabon, trembesi, aren, wuni, dan salam.<br />
<br />
Pada kesempatan lain, Kepala Urusan Kemasyarakatan berasal dari Dusun Picis Desa Dowan, Sanep mengatakan pihaknya cukup bergairah melakukan konservasi hutan di wilayah Gunung Butak tersebut. Hanya saja, ia berharap masyarakat bisa bersama-sama menjaga tanaman-tanaman tersebut.<br />
<br />
"Setelah ditanam seperti ini, jangan sampai justru terjadi lagi aksi tebang menebang secara sembarang. Dan untuk menjamin keberlanjutan upaya konservasi ini, kami telah mengusulkan aparat pemerintah di tiga desa tersebut untuk menerbitkan peraturan desa yang memuat tentang konservasi ini, berikut sanksi bagi mereka yang melakukan aksi pengrusakan hutan," katanya menandaskan. (Mulat Riasnan-02) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-28850734798012373352011-04-12T06:18:00.000-07:002011-04-12T06:18:32.083-07:00Burung Pemangsa Hama Ini Menghilang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCFtvwCJ0XTDZPNGr4NHQiZyFPoUeV23gtYg5ky9uFa8h76R549yg9HyKkpnn83fsgKCmivWs0kFiuGwCooGWFXbAooJGA5MxJZGPmu9EhrFbT5-jMcZNxYdKW3Bxo40M_iKRIkbOtcaPj/s1600/EI2R3HbAC6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCFtvwCJ0XTDZPNGr4NHQiZyFPoUeV23gtYg5ky9uFa8h76R549yg9HyKkpnn83fsgKCmivWs0kFiuGwCooGWFXbAooJGA5MxJZGPmu9EhrFbT5-jMcZNxYdKW3Bxo40M_iKRIkbOtcaPj/s1600/EI2R3HbAC6.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Rembang</b> - Populasi burung blekok dan kuntul di berbagai daerah di Kabupaten Rembang mulai menipis bahkan keberadaannya nyaris hilang karena perburuan dan perubahan iklim, sehingga perlu dilindungi dengan sebuah peraturan daerah.</div><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost">Aktivis lingkungan dari Vital Institute, Zamroni di Rembang, Minggu (10/4) mengatakan populasi burung blekok dan kuntul memang terbilang berkurang drastis. "Pada 1990-an, populasi burung ini begitu banyak. Jumlahnya ribuan di tiap daerah. Namun, kini, populasinya menipis tinggal beberapa saja di tiap daerah. Tentu ini sangat jelas terpantau," katanya.<br />
<br />
Menurut ia, kedua burung tersebut memiliki fungsi ekologi yang penting bagi alam, antara lain sebagai penyerbuk sejumlah tanaman dan pemangsa hama pertanian.<br />
<br />
"Menipisnya populasi burung blekok dan kuntul ini juga berkorelasi dengan mengganasnya serangan hama-hama pertanian belakangan ini. Tak ada lagi pemangsa hama-hama di sawah, seperti wereng atau pengerek batang, karena populasi kedua burung tadi yang minim. Akhirnya, petani lagi-lagi sangat menggantungkan pemberantasan hama dari pestisida saja," katanya menandaskan.<br />
<br />
Populasi burung blekok dan kuntul, lanjut ia, juga semakin terancam oleh perubahan iklim, selain oleh perburuan. Ia menyebutkan, sebenarnya kedua burung ini telah mendapatkan perlindungan dari Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.<br />
<br />
"Namun, di tingkat daerah, belum ada peraturan yang secara khusus mengatur tentang pelestarian hayati berikut upaya-upaya menjaga ekosistem alam, sehingga keberadaan peraturan tersebut menjadi diperlukan," katanya menambahkan.<br />
<br />
Iwan Rimbawan (36), salah seorang warga RT 1 RW 5 Desa Sale, Kecamatan Sale mengatakan populasi blekok dan kuntul memang semakin terancam. "Dulu, ketika 1980-an, setiap hari, begitu banyak bisa dijumpai blekok dan kuntul. Akan tetapi, sekarang jumlahnya tinggal satu dua saja di sawah," katanya.<br />
<br />
Menurutnya, menipisnya populasi kedua burung tersebut bukan karena perburuan, melainkan karena perubahan iklim secara ekstrim. "Pasalnya, populasi blekok mulai berkembang saat musim mendekati kemarau. Blekok juga tergolong sebagai burung yang cukup sulit diburu dan hidupnya berpindah-pindah," katanya.<br />
<br />
Sugianto (48), warga Dusun Nglakeh Desa Logede, Kecamatan Sumber mengatakan baik perburuan maupun perubahan iklim, sama-sama menjadi penyebab menipisnya populasi blekok dan kuntul.<br />
<br />
"Memang, kedua burung itu merupakan pemangsa hama-hama di sawah. Barangkali ketiadaan burung-burung itu sekarang, menjadi merajalelanya hama-hama di lahan pertanian. Soal perlu tidak dilindungi, tentu harus," katanya. (Pujianto-02) </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-92193435063726304132011-04-12T06:11:00.000-07:002011-04-12T06:11:26.830-07:00Serang Sale, Warga Dihimbau Galakkan Kebersihan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI_tWiQgPy0nCHcpuisJgU2WbD7nGP_6kl1A-2cQYFmUznlWBEP2LnehyGYRTgSwBuX1x3z37xHDGShc7LJtG98AcRP2T3LI7GP12XYi6YMYulaPEsY26dpf724RakL9YR0OBvfBNahP1d/s1600/ULAT-BULU-290x176.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI_tWiQgPy0nCHcpuisJgU2WbD7nGP_6kl1A-2cQYFmUznlWBEP2LnehyGYRTgSwBuX1x3z37xHDGShc7LJtG98AcRP2T3LI7GP12XYi6YMYulaPEsY26dpf724RakL9YR0OBvfBNahP1d/s1600/ULAT-BULU-290x176.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Sale</b> – Hama ulat bulu menyerang puluhan pohon mangga di dusun Krenjo desa Sale Kec. Sale.</div><div style="text-align: justify;">Ulat gatal yang terkesan sangat menjijikkan itu memenuhi batang batang pohon, jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan. Berbeda dengan kasus di Probolinggo Jawa Timur, ulat bulu di dusun Krenjo ini belum sampai masuk ke rumah rumah penduduk.<span class="fullpost">Bakri, salah satu warga dusun Krenjo desa Sale mengatakan ia buru buru menebangi pohon mangga miliknya, untuk mencegah penyebaran ulat bulu. Terlebih lagi ramainya pemberitaan di televisi, membuat Bakri agak cemas.<br />
Begitu pula dengan warga lain, Peni. Menurutnya ulat bulu ini berkembang sangat cepat. Tidak hanya memakan daun, tetapi ulat berukuran besar sudah masuk ke sela sela batang kayu. Peni lebih senang menggunakan obor api, untuk mematikan ulat bulu. Obor dipasang pada ujung galah, sehingga bisa menjangkau hingga ke pohon bagian atas. Melalui pengendalian serentak, hama ulat bulu sudah semakin berkurang.<br />
<br />
Koordinator Petugas Pengamat Hama Kab. Rembang Sri Hartono mengatakan cara mengobori lebih tepat, dibandingkan memanfaatkan obat pestisida.<br />
Selain ramah lingkungan, ulat ulat yang terjatuh ke tanah bisa menjadi santapan ayam.<br />
<br />
Sri Hartono menghimbau kepada masyarakat senantiasa menjaga kebersihan, terutama di areal perkebunan mangga.<br />
Hal itu merupakan langkah pencegahan yang efektif. Ia beralasan ketika daun daun banyak berserakan di tanah, menjadi tempat nyaman untuk bertelur kupu kupu, kemudian berkembang menjadi ulat.<br />
<br />
Selain menyerang dusun Krenjo, hama ulat bulu juga sempat muncul di kawasan desa Tengger Kec. Sale dan desa Samaran Kec. Pamotan. Tetapi langsung cepat ditangani.<br />
Dinas Pertanian Dan Kehutanan Kab. Rembang hari Senin menyerukan kepada seluruh petugas pengamat hama, meningkatkan pengamatan dini. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-92170898940904316992011-03-31T20:23:00.000-07:002011-03-31T20:23:14.843-07:00Menangis, Ketika Terima Santunan<div style="text-align: justify;"><b>Rembang</b> – Hari Kamis bertempat di Kantor Satlantas Polres Rembang, Ahli waris korban kecelakaan maut di jalur Pantura Jl Gajah Mada Rembang menerima uang asuransi Jasa Rahardja.<br />
Kegiatan tersebut masih diselimuti rasa duka, sehingga keluarga korban tak kuasa menahan tangis.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Ahli waris Almarhum Hari Widiarso warga Gang Magersari Kutoharjo Rembang diwakili oleh isterinya Endang Dwi, kemudian ahli waris Almarhum Ngatemin warga Bogoharjo Kec. Kaliori diwakili isterinya Pasriatun, sedangkan untuk korban meninggal dunia lainnya Dimas Setiawan warga Leteh, pagi itu hadir ayahnya Djuwedi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Masing masing korban meninggal dunia menerima santunan sebesar Rp 25 juta. Kepala Jasa Raharja kantor wilayah Pati, Riswandi menjelaskan pemberian santunan merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap korban kecelakaan lalu lintas.<br />
Pihaknya berkomitmen cepat memproses dana asuransi, paling lama 5 hari setelah kejadian. Lebih singkat, maka akan jauh lebih baik, karena kebijakan itu menjadi langkah perbaikan pelayanan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Pasriatun, isteri mendiang Ngatemin warga desa Bogoharjo Kec. Kaliori mengatakan uang santunan Rp 25 juta, menurut rencana akan digunakan untuk membayar hutang dan sisanya ditabung, demi masa depan kedua anaknya.<br />
Selama ini Ngatemin menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Setelah meninggal akibat kecelakaan, ia belum tahu bagaimana cara mencukupi kebutuhan sehari hari.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Terkait santunan bagi korban luka luka yakni Luari warga desa Waru yang menjalani perawatan di RS dr R Soetrasno Rembang, Jasa Raharja sudah memberikan informasi kepada keluarga korban, bahwa besarnya santunan biaya perawatan dibatasi paling tinggi Rp 10 juta.<br />
Sementara itu untuk 4 korban meninggal dunia asal Tuban dan Trenggalek Jawa Timur, berkas berkas pencairan santunan, pada hari Kamis dikirimkan kepada kantor Jasa Raharja di wilayah yang membawahi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana kami beritakan sebelumnya, kecelakaan karambol terjadi di jalur Pantura Jl Gajah Mada depan SMKN I Rembang, Selasa siang lalu. 7 orang tewas dan dua lainnya mengalami luka luka.</div><div style="text-align: justify;"> </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-31155900683085543572011-03-24T06:55:00.000-07:002011-03-24T06:55:34.578-07:00Merekatkan Desa Desa Pariwisata di Kabupaten Rembang<div style="text-align: justify;"><strong>Rembang</strong> – Desa wisata diharapkan tak hanya menjadi julukan semata, tetapi perlu ada inovasi dan kekompakan seluruh warga untuk meningkatkan sektor kepariwisataan.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Hal itu diungkapkan oleh kepala desa Punjulharjo Rembang Nursalim, disela sela kegiatan dialog wisata yang berlangsung di Balai Desa Punjulharjo, Senin pagi. Ia mencontohkan saat kali pertama penemuan perahu kuno, peninggalan sebelum zaman Majapahit di kawasan pesisir pantai desanya, sejumlah kalangan meremehkan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Tetapi pihaknya tak begitu mempedulikan. Nur Salim dalam berbagai kesempatan mempromosikan perahu kuno tersebut, bahkan dipamerkan melalui dunia maya. Alhasil banyak peneliti dari dalam dan luar negeri datang, hingga akhirnya pemerintah menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk pengembangan wisata bahari.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Hal itu berarti untuk menambah daya dobrak potensi wisata, dibutuhkan keikhlasan serta kekompakan.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Dalam kegiatan dialog wisata, Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Kab. Rembang Murni Nur Rifah mengatakan desa wisata jangan hanya mengandalkan obyek saja, tetapi potensi kuliner, budaya dan kearifan lokal bisa ditonjolkan untuk memberikan nilai tambah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Murni Nur Rifah menambahkan tahun ini akan ada dua desa menerima dana program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata, masing masing sebesar Rp 65 juta, yakni untuk desa Bonang dan Babagan Kec. Lasem.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ia berharap dana bisa bermanfaat untuk menggiatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis). Termasuk melalui forum dialog wisata, Murni ingin ada tambahan kekuatan dari semua potensi desa desa wisata yang meliputi desa Tasikagung dan Punjulharjo di Kec. Rembang Kota, kemudian desa Bonang, Binangun, Babagan dan Gedongmulyo di Kec. Lasem.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-48003794089610848082011-03-16T04:52:00.000-07:002011-03-16T04:52:31.562-07:00Buaya Lepas Hanya Isu<div style="text-align: justify;"><strong>Rembang</strong> – Beberapa hari terakhir ini beredar kabar mengejutkan buaya di obyek wisata Dampo Awang Beach Taman Kartini Rembang terlepas dari kandangnya. Akibatnya warga di sekitar pesisir pantai dan muara suangai Karanggeneng menjadi cemas, takut kalau buaya menerkam manusia.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">Pihak pengelola wisata hari Selasa memastikan bahwa hal itu hanyalah isyu. Tiga ekor buaya yang menjadi koleksi satwa dipastikan masih utuh dan tidak ada satupun yang hilang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Semenjak kabar tersebut meluas, tentu saja pengelola Dampo Awang Beach Taman Kartini kebanjiran pertanyaan dari masyarakat maupun para pengunjung. Murwadi misalnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Wakil Manajer obyek wisata ini mengaku tak tahu dari mana isyu berhembus pertama kali. Setiap muncul pertanyaan, Murwadi berusaha menjelaskan dengan gamblang bahwa buaya masih berada di kandangnya. Bahkan pengunjung ditantang untuk melihat langsung, kalau memang belum percaya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ketika ditanya apakah ada pihak pihak sengaja menyebarkan isyu untuk menurunkan pamor Taman Kartini ? Pria asal desa Ngadem Rembang tersebut mengaku tidak tahu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Murwadi memperinci pihaknya merawat tiga ekor buaya, titipan dari seorang kolega warga Juana Pati. Dua ekor buaya panjangnya mencapai 2 meter, sedangkan seekor lainnya masih kecil yakni baru setengah meter, sehingga kandangnya harus dipisah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selama ini untuk merawat buaya tidak terlalu sulit, hanya dengan memberikan santapan seekor ayam setiap dua minggu sekali.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Mengenai kandang buaya, juga sudah diperketat sedemikian rupa untuk menjamin keamanannya. Tak ada penurunan pengunjung, setelah muncul kabar buaya terlepas. Jumlah wisatawan yang datang masih tetap stabil, rata rata 350 an orang per hari.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Ke depan pengelola sebenarnya ingin menambah 14 jenis satwa yang telah ada sekarang ini, tetapi niat itu sementara diurungkan karena keterbatasan lahan.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-31956868749670112412011-02-21T14:35:00.000-08:002011-02-21T14:35:48.924-08:00Habitat Merak dan Trenggiling di Wilayah Rembang Terancam Punah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfnlZ1C4pQdokn_-wQTVRIvAj0gSDa9AdD2Z3pi7N881njLmeClr5zkBAC_0lod2E0JQNVM1HVuyy2hN-CIsqnquqiw4aVflQ66MyyHPnIR107_R-J6Rnzxo_PtkrghkE6jVLxLnJdIE6/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigfnlZ1C4pQdokn_-wQTVRIvAj0gSDa9AdD2Z3pi7N881njLmeClr5zkBAC_0lod2E0JQNVM1HVuyy2hN-CIsqnquqiw4aVflQ66MyyHPnIR107_R-J6Rnzxo_PtkrghkE6jVLxLnJdIE6/s200/images.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjllyd1G7pUeMXQSB0HYEhIZsJNAVhdZLG6wnX_OFDn0cj4mjTk9B853yKjPb5PGahDYMDQgZLkYqunU6-5YuYxoFOzB2PyuS5vbZxeYVXI3tizlvQG-RZXbSILnMhmZWhckcQMY_vtDXmM/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="137" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjllyd1G7pUeMXQSB0HYEhIZsJNAVhdZLG6wnX_OFDn0cj4mjTk9B853yKjPb5PGahDYMDQgZLkYqunU6-5YuYxoFOzB2PyuS5vbZxeYVXI3tizlvQG-RZXbSILnMhmZWhckcQMY_vtDXmM/s200/index.jpg" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><strong>Rembang, CyberNews.</strong> Sejumlah jenis satwa seperti burung merak dan trenggiling di kawasan hutan Kabupaten Rembang terancam punah menyusul ancaman perburuan liar dan kerusakan hutan akibat pembalakan liar. Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan Ir Hendi Satiarto MM menyebutkan, jumlah kedua satwa langka itu kini hanya tinggal seratusan saja.<div style="text-align: justify;">“Kami terus melakukan upaya perlindungan satwa langka seperti burung merak dan trenggiling yang saat ini semakin sulit dijumpai lagi,” terangnya, Minggu (20/2).</div><div style="text-align: justify;">Data triwulan kedua Tahun 2010 KPH Mantingan menyebutkan, jumlah burung merak yang terpantau kini tak lebih 60 ekor saja. Jumlah terbanyak, lanjut dia, berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Demaan (26), Ngiri (16) dan Medang (14). “Sedangkan trenggiling semakin sulit ditemui. Jumlah perjumpaan satwa ini diliar hutan kawasan KPH lainnya di Kabupaten Rembang,” ujarnya.</div><div style="text-align: justify;">Hendi menambahkan, kedua jenis satwa itu menurut acuan appendix II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), dikategorikan sebagai satwa langka yang harus dilindungi.</div><div style="text-align: justify;">Untuk menjaga kelestairan satwa ini, pihaknya kini terus meningkatkan pengawasan dan perlindungan, serta memasang sejumlah papan imbauan dan peringatan bagi pemburu liar. “Warga desa hutan pun turut kami libatkan untuk menjaga satwa dan tanaman di wilayah hutan,” tandasnya</div><div style="text-align: justify;">Selain burung merak dan trenggiling, KPH Mantingan mencatat populasi satwa hutan lainnya melalui perjumpaan di wilayah hutan. Satwa-satwa yang masih mudah ditemui diantaranya ayam hutan (254), kijang (29), babi hutan (122), kera (96), rusa (6), dan hewan lainnya seperti ular hijau sebanyak 66 ekor. “Satwa tersebut tersebar di wilayah enam BKPH di KPH Mantingan, sesuai wilayah persebaran populasinya,” katanya.</div><div> </div><div style="text-align: justify;">(<b> Saiful Annas / CN16 / JBSM </b>)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-51182285378511652012011-02-21T14:30:00.000-08:002011-02-21T14:30:51.203-08:00Pembangunan Pabrik Semen di Rembang Riskan Akan Kerusakan Lingkungan<span style="color: #666666;"><strong>TEMPO <em>Interaktif</em></strong></span>, <span style="color: #666666;"><strong>Semarang</strong></span> - Warga di Kecamatan Sale dan Gunem, Rembang, Jawa Tengah, khawatir pendirian pabrik PT Semen Gresik di wilayah mereka akan semakin merusak lingkungan. Sebab, selama ini praktek penambangan-penambangan yang dilakukan oleh beberapa pihak dinilai merusak lingkungan. <div style="text-align: justify;">Wakil Direktur Fital Institute Rembang Zamroni mencontohkan penambangan di Sale. "Akibatnya, ada Gua Ayu di Sale yang sudah tertutup bebatuan," ujar warga Rembang tersebut saat dihubungi, Rabu (16/2).<br />
<br />
Kondisi telaga dan mata air di Sale dan Gunem juga sudah mulai rusak. Zamroni menyatakan ada telaga di Gunung Butak yang airnya mengalir dan banyak ikannya. Tapi, kini sudah rusak dan ikannya tidak ada sama sekali.<br />
<br />
Kekhawatiran lain jika ada penambangan pabrik semen adalah ancaman turunnya debit air di wilayah Sale dan Gunem. Menurut Zamroni, beberapa waktu lalu Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) sudah mengecek debit air. Hasilnya, debit air sumber semen turun 72 persen selama kurun waktu 19 tahun. </div><div style="text-align: justify;">Hal itu menyebabkan area pengairan untuk sawah di Kecamatan Sale berkurang dari 750 hektare menjadi 564 hektare. "Pada tahun 1990, debit air sumber Semen 1.250 liter per detik tapi pada 2009, debit air menurun drastis menjadi 350 liter per detik," ujar Zamroni. Sedangkan penelitian versi PT Perhutani menyebutkan bahwa debit ari masih 600 liter per detik.<br />
<br />
Selama ini, warga khawatir jika wilayah mereka dieksploitasi sehingga semakin memperparah kerusakan lingkungan. Selain itu, warga juga takut jika tertipu. Zamroni mencontohkan PT Semen Gresik mewacanakan soal ulah spekulan yang bisa menghambat pendirian pabriknya. Namun, kenyataannya saat ini para spekulan sudah bermain membeli tanah di Sale dan Gunem. </div><div style="text-align: justify;">Warga mau menjual tanahnya kepada spekulan Rp 1.500 per meter karena tidak tahu jika ada pendirian pabrik semen. "Belum apa-apa saja sudah ada penipuan semacam ini. Jangan-jangan nanti ketika sudah berjalan pihak-pihak yang ambil keuntungan lagi tanpa mikir kesejahteraan warga," kata Zamroni.<br />
<br />
Salah satu warga yang enggan disebut namanya menyatakan saat ini memang belum ada kekompakan apakah masyarakat menolak atau mendukung pendirian pabrik semen. Tapi, warga menginginkan jika ada pembangunan pabrik semen maka harus dilakukan sesuai prosedur dan tidak membohongi masyarakat. "Jangan <em>ngelimpe</em>. Kajian lingkungan dan sosialisasinya harus dilakukan jelas dan transparan," katanya.</div><div style="text-align: justify;">Warga Desa Wonokerto, Kecamatan Sale, tersebut menambahkan penambangan biasanya akan menggeser bebatuan yang ada di perut bumi. Akibatnya, sumber mata air juga bisa tertutup. Selain itu, tandon air yang biasa berada di tanaman juga akan hilang.<br />
<br />
PT Semen Gresik berjanji tetap akan menjaga lingkungan dalam pendirian pabriknya.<br />
<br />
Ketua Tim Perluasan Bahan Baku Semen Gresik Group Lilik Sulistiyono menegaskan pendirian pabrik tidak akan merusak debit air. Sebab, dalam proses pembuatan produk semen nanti tidak akan menggunakan air. Pihaknya menjamin, seluruh aktivitas yang dilakukan seperti kegiatan penambangan ataupun operasional pabrik, tidak akan mengganggu sumber air yang menjadi kebutuhan warga di sekitar wilayah itu.<br />
<br />
"Cara produksinya menggunakan teknologi sistem kering," katanya. Lilik menyatakan penggunaan air hanya untuk mendinginkan mesin. "Itu pun hanya butuh tak lebih dari 40 liter per detik dan tidak mengambil dari sumber air disekitar wilayah,” katanya. </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-26444768474783611162011-02-21T14:27:00.000-08:002011-02-21T14:27:04.195-08:00Akibat Kersakan Jalan Pantura Kudus - Rembang Penumpang TurunKudus, Kompas - <bell></bell>Kemacetan di jalan pantai utara Jawa Tengah mengakibatkan jumlah bus dan penumpang dari dan tujuan Surabaya turun. Penurunan itu terjadi sejak seminggu lalu sehingga meresahkan para pengemudi dan penumpang bus.<div style="text-align: justify;">Kepala Terminal Induk Kudus, Istianto, Senin (20/12), di Kudus, mengatakan, kemacetan menyebabkan bus dari dan tujuan Surabaya yang masuk ke terminal rata-rata 10 bus per hari. Padahal dalam kondisi normal rata-rata 30 bus per hari. Waktu kedatangan dan keberangkatan bus juga terlambat 2-3 jam.</div><div style="text-align: justify;">Hal itu menyebabkan para penumpang ada yang tidak jadi bepergian atau membatalkan tiket, dan kalaupun jadi, mereka menyewa kendaraan lain. ”Jumlah penumpang bus, terutama dari dan tujuan Surabaya turun 40-60 persen,” kata Istianto.</div><div style="text-align: justify;">Sopir bus ekonomi tujuan Surabaya-Semarang, Suprapdi (40), mengaku mengalami kemacetan di pantura Sluke, Kabupaten Rembang, pantura Jekulo, Kabupaten Kudus. Kemacetan mengakibatkan penumpang di daerah Rembang, Pati, dan Kudus, sepi. ”Kalau lewat jalur alternatif, jalur sempit dan terjadi kemacetan pula. Selain itu, jarang sekali ada penumpang yang naik dari jalur alternatif. Pemasukan atau setoran saya berkurang sekitar 40 persen setiap kali macet terjadi,” kata Suprapdi.</div><div style="text-align: justify;">Pantauan Kompas, kerusakan jalan yang berpotensi menyebabkan kemacetan terjadi di tiga titik di Rembang dan Kudus. Di Rembang, kerusakan jalan terjadi di Dukuh Blimbing, Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sluke. Kerusakan berupa jalan berlubang, aspal mengelupas, sehingga setiap hujan jalan menjadi becek dan berkubang.</div><div style="text-align: justify;">Di Kudus, kerusakan jalan terjadi di Kilometer 9 di Desa Bareng, Kecamatan Jekulo, dan Kilometer 12 di Desa Terban, Kecamatan Jekulo. Kerusakan jalan berupa jalan berlubang, aspal mengelupas, baik di badan maupun bahu jalan. Khusus di Kilometer 12, jalan sudah ditangani secara darurat sepanjang 300 meter.</div><div style="text-align: justify;">Di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang, kerusakan yang terjadi pada sejumlah ruas jalur pantura juga dikeluhkan oleh para pengguna jalan.</div><div style="text-align: justify;">Kerusakan jalan di ruas jalur pantura antara Kabupaten Brebes hingga Kabupaten Pemalang, antara lain terlihat di Jalan Gajah Mada Brebes, di jalur pantura Kaligangsa Brebes, dan Kota Tegal, jalur pantura MT Haryono Kota Tegal, jalur pantura Maribaya, Surodadi, dan Warurejo di Kabupaten Tegal, serta jalur pantura Brigjen Katamso Pemalang. Kerusakan berupa jalan berlubang, lipatan aspal, serta aspal mengelupas.</div><div style="text-align: justify;">Kerusakan tersebut mengakibatkan terhambatnya perjalanan karena waktu tempuh menjadi lebih lama. Ginanjar (26), sopir mobil bak tertutup di wilayah Tegal, Brebes, dan Pemalang, Senin (20/12), mengatakan, pengendara harus berhati-hati agar tidak terantuk lubang. Tak jarang, kendaraan harus berjalan merayap karena terjadi kepadatan arus. Menurut dia, kerusakan terparah terjadi di wilayah Tegal hingga Pemalang. ”Kalau hujan, perjalanan lebih lama lagi,” katanya.</div><div style="text-align: justify;">Arif (28), sopir mobil bak tertutup lainnya mengatakan, dampak kerusakan jalan terutama dirasakan saat perjalanan malam. Pada malam hari, lubang jalan tidak terlihat dengan jelas sehingga mengagetkan pengendara. Selama ini, ia mengangkut roti dari wilayah Tegal ke Semarang. Dalam kondisi jalan tidak rusak, perjalanan Tegal ke Semarang sekitar 3,5 jam. Namun akibat jalan rusak, perjalanan menjadi empat jam.</div><div style="text-align: justify;">Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan, Dinas Bina Marga sudah mendapat instruksi dari pemerintah pusat untuk merehabilitasi jalan pantura secara sementara dan darurat. Rehabilitasi itu akan dilakukan dalam waktu dekat. ”Perbaikan dan perluasan jalan secara resmi akan dilakukan pada 2011,” kata Bibit. <text bd="0" co="K" f="601" fontfamily="Chronicle Text G1" fontname="ChronicleTextG1-Regular" gray="100" h="8032m" it="0" jmp="0m" mode="0" modedata="0" small="2" w="8032m"></text>(HEN/WIE)</div><div style="text-align: justify;"><textmetadata></textmetadata><textlinkedpage number="1"></textlinkedpage></div><!-- s: logo sponsor artikel --> <div class="pt_10"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-34852028210820099592011-02-21T14:22:00.001-08:002011-02-21T14:22:54.591-08:00Aktivitas TPI Kragan Normal Kembali<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5COPERAS%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal">Kragan - Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Kecamatan Kragan, akhirnya kembali 'hidup' setelah hampir dua pekan tutup akibat boikot nelayan setempat dan cuaca ekstrem. <br />
<br />
"TPI Karanganyar sudah buka mulai Selasa (25/1) sejak dinyatakan tutup pada 14 Januari 2011 lalu, dengan transaksi pelelangan dari sepuluh kapal. Nelayan dan pemilik kapal serta pengurus KUD Mina Rahayu telah memahami penjelasan kami terkait tuntutan pembangunan jetty di dermaga TPI Karanganyar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, Suparman di Rembang, Rabu (26/1).<br />
<br />
Ia juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendekatan secara baik dengan sejumlah pihak yang sempat memboikot pelelangan di TPI Karanganyar.<br />
<br />
"Pada dasarnya, kami sudah menjelaskan secara terperinci perihal tuntutan para nelayan dan pemilik kapal serta pengurus KUD setempat. Kami sempat pula menyampaikan bahwa boikot hanya akan merugikan nelayan dan pemilik kapal," katanya.<br />
<br />
Pasalnya, lanjutnya, kemampuan bakul atau tengkulak untuk membeli ikan langsung dari nelayan praktis terbatas. <br />
<br />
"Pemboikotan TPI bukan langkah bijak. Beruntung, nelayan dan para pemilik kapal segera menyadari hal ini dan melelangkan kembali tangkapannya di TPI Karanganyar," katanya.<br />
<br />
Sebelumnya, nelayan dan para pemilik kapal memboikot pelelangan ikan di TPI Karanganyar dan menyebabkan tempat pelelangan ikan tersebut tutup pada 14 Januari 2011 lalu.<br />
<br />
Boikot dipicu karena anggapan ketidakadilan pemkab setempat dalam mengalokasikan anggaran pengembangan TPI berdasarkan raman dan sumbangan PAD dari retribusi TPI.<br />
<br />
TPI Karanganyar, Kecamatan Kragan membukukan transaksi sebenar Rp50,8 miliar atau menyumbang PAD sebesar Rp1,8 miliar pada 2010 lalu.<br />
<br />
Pada kesempatan lain, Kepala TPI Karanganyar Agus Mansur mengatakan, sesuai data yang masuk, sebanyak 15 kapal menurunkan muatan pada Rabu (26/1). <br />
<br />
<span lang="SV">"Kami berharap aktivitas TPI Karangnyar ini akan terus meningkat di hari-hari be<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="SV">erikutnya," katanya. </span>(Pujianto-02)</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-67260104012974858222011-02-21T14:19:00.000-08:002011-02-21T14:19:12.761-08:00Nelayan Kragan Boikot TPI<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5COPERAS%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">Kragan </span></b><span lang="SV">– Hingga Selasa siang, kondisi pintu TPI Karanganyar Kec. Kragan masih digembok dan tidak ada aktivitas pelelangan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Aksi boikot nelayan dengan tidak melelangkan ikan ke TPI Karanganyar terus berlanjut, karena menjadi bagian protes nelayan atas ketidakadilan pemerintah yang kurang memperhatikan fasilitas di TPI tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Salah satu pemilik kapal Munjil Askir mengibaratkan TPI Karanganyar seperti dianaktirikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Sejauh ini nelayan melelang ikan langsung ke bakul, tanpa membayar retribusi, sebagaimana sistem di TPI. Ia menyayangkan sikap Pemkab Rembang yang terkesan diam, padahal selama ini TPI Karanganyar memiliki potensi strategis menyumbang pendapatan asli daerah dari lelang ikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Ketua kelompok nelayan Makaryo Mino desa Karanganyar Kec. Kragan Marsani menjelaskan jika ada kucuran dana bantuan pemerintah, nelayan sangat mendambakan pembangunan jety untuk penambatan kapal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Kalau belum terealisasi, kemungkinan sebagian besar nelayan kragan tetap akan bertahan, tak mau melelangkan ikan ke TPI Karanganyar. Meski nelayan menjadi salah satu pihak yang dirugikan, Marsani menganggap tidak masalah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Lalu bagaimana langkah langkah Dinas Kelautan Dan Perikanan Kab. Rembang memecahkan persoalan itu ?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Suparman mengatakan kondisi TPI Karanganyar memang masih sepi, karena banyak nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk. Bukan karena dipicu oleh aksi pemboikotan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Meski demikian pihaknya intensif mendekati pengurus KUD dan pegawai tempat pelelangan ikan, supaya mau berpikir ulang. Hasilnya ia mendapatkan kabar dalam waktu dekat ini akan ada sejumlah kelompok nelayan melelangkan ikan ke TPI Karanganyar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Suparman menambahkan soal tuntutan penambatan kapal, pinggir pantai Karanganyar Kec. Kragan termasuk daerah rawan ranjau peninggalan perang dunia ke II, sehingga perlu ada pembersihan terlebih dahulu, apabila konstruksi jety menggunakan tiang pancang. Sangat beresiko, kalau dipaksakan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV">Bisa saja hal itu disiasati tambatan kapal tanpa tiang pancang, agar proses pembangunannya tidak memakan waktu terlalu lama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-58641116875182282642010-12-22T07:19:00.000-08:002010-12-22T07:19:09.153-08:00GAYA HIDUP NELAYAN REMBANG<div style="text-align: justify;"><b>Cafe Pesisir,</b>Budaya Masyrakat Pesisir atau nelayan Pada umumnya sama,yaitu Sederhana,Boros,Latar pendidikan minim,Namun Kita akan bicara Gaya hidup masyarakat Nelayan di Pesisir Kabupaten Rembang,meliputi Rembang,Kragan dan Sarang,ketiga daerah tersebut merupakan basis Nelayan skala besar,dimana terdapat Kapal Penangkap ikan yang modern jumlahnyapun besar </div><div style="text-align: justify;"><b>1. Komersial / Royal</b></div><div style="text-align: justify;">Ini terjadi karena saat hasil tangkapan ikan banyak,rata-rata masyarakat yang Profesinya Mencari ikan berpegangan uang,mereka komsumtif memberi sesuatu tanpa rencana planing,membeli kendaraan,alat rumah tangga dll,budaya menabung masih belum begitu dikenal,hanya mereka para pemilik Kapal ( Juragan )sehingga saat cuaca laut buruk tidak melaut / miyang,otomatis untuk mencukupi kebutuhan selama dirumah harus menjual barang atau menggandaikan barang di Pegadaian,Sebagai contoh lagi saat acara sedekah laut,mereka akan berlomba memeriahkan acara dengan hiburan Musik Orkes dangdut terkenal dari jawa timur,Om,Monata,OM,Sera,Om,Palapa dsb,Biaya pentas rata -rata antara 35 - 50 juta,di ikuti budaya sawer penyanyi,menurut sumber berita sawer yang diperoleh Group orkes mencapai Belasan juta</div><div style="text-align: justify;"><b>2. Gaya Rumah Modern</b></div><div style="text-align: justify;">Jika kita melihat dikampung nelayan,rata-rata terlihat bangunan rumah modern,hal ini karena status sosial persaingan tinggi,saling unggul mengungguli,,hehe,tetapi kalau kita melihat kedalam rumah jangan heran,jika didalamnya berserakan alat alat penangkap ikan <b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Gaya Bicara</b></div><div style="text-align: justify;">Masyarakat nelayan pesisir rembang kalau berbicara pasti keras,lantang,itu merupakan kharastritik Orang pesisir<b> </b></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-66187153512124058402010-11-02T22:58:00.000-07:002010-11-02T22:58:40.389-07:00SELERA REMBANG<b>1. Sayur Mrica Khas Rembang</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAF69UyKZAOOhtMn8Aj3EvO-wVDymTHYzBlMG8Wu-i2VIFJrnXn5rTUKHP-nxt7WJvnkpz-dFWT7b0J6WJX0lq6iPg9fFk9ZdiVGE0HIMHaFETWjK2henWn80jG9-7xOmCY60ZpWyzYytQ/s1600/mrica.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAF69UyKZAOOhtMn8Aj3EvO-wVDymTHYzBlMG8Wu-i2VIFJrnXn5rTUKHP-nxt7WJvnkpz-dFWT7b0J6WJX0lq6iPg9fFk9ZdiVGE0HIMHaFETWjK2henWn80jG9-7xOmCY60ZpWyzYytQ/s1600/mrica.jpeg" /></a></div><b> </b>Komsumsi masyarakar rembang utara/pesisir menyebar didaerah Kaliori-Rembang-Lasem-Sluke - Kragan-Sarang<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>2.Lontong Tuyuhan</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2jDsm9kxVTfP7fdEzwkUn15gQbvI2SkiipX7AbwSID_xvE2qoVXE_-5IpmWkix3sRX7JCD8jnQ9iZ_wBg8SR9rWVw-JFNINQW4WAjJFaTILVh8Uc_jdxk74KvyG7oXUqR9xgAjqSYxrq7/s1600/lontong+tuyuhansjarah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2jDsm9kxVTfP7fdEzwkUn15gQbvI2SkiipX7AbwSID_xvE2qoVXE_-5IpmWkix3sRX7JCD8jnQ9iZ_wBg8SR9rWVw-JFNINQW4WAjJFaTILVh8Uc_jdxk74KvyG7oXUqR9xgAjqSYxrq7/s1600/lontong+tuyuhansjarah.jpg" /></a></div><b> </b>Makanan khas rembang yang asli desa Tuyuhan Pancur,daerah Lasem keselatan ,warung warung sepanjang lasem - pamotan..banyak yang menjajakan makanan ini<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>3.Sirup Kawista</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKS1xYefP963o_t4xDJ4YbOJ4QW3D3oyWtNbEhGqqSwQCe7UJWN3wbaV1xztDp1CYEmAeY0us7Beyt-2a1uBVo-ODUN7AhB6R2kcYfXa-W9kZYyJ2kEUsp5UoLvaJnqmfAA12nn02VeV1m/s1600/kawista.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKS1xYefP963o_t4xDJ4YbOJ4QW3D3oyWtNbEhGqqSwQCe7UJWN3wbaV1xztDp1CYEmAeY0us7Beyt-2a1uBVo-ODUN7AhB6R2kcYfXa-W9kZYyJ2kEUsp5UoLvaJnqmfAA12nn02VeV1m/s1600/kawista.jpeg" /></a></div><b> </b>Minuman ini diproduksi oleh salah satu pabrik minuman di rembang,dibuat dari buah kawis,buah asli rembang atau daerah yang berbatasan dengan rembangUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-44720959247283696552010-11-02T06:15:00.000-07:002010-11-02T06:15:37.091-07:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA6YZovFXCFdsT8yFgPVpi9aSWh81qkutIMQc0-FaaN-NDt6hp3OOZ-HnOUymUaut2XBlQaYbMyBFluHGyUtj6thZSjH2F55p9z1c7ucdf9zrmqfo1KiIR79eiMYhAhw6asVcfmCSlNl73/s1600/kopi.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA6YZovFXCFdsT8yFgPVpi9aSWh81qkutIMQc0-FaaN-NDt6hp3OOZ-HnOUymUaut2XBlQaYbMyBFluHGyUtj6thZSjH2F55p9z1c7ucdf9zrmqfo1KiIR79eiMYhAhw6asVcfmCSlNl73/s1600/kopi.jpeg" /></a></div><span style="font-size: small;">Secangkir Kopi Asli</span><br />
<span style="font-size: small;">Ngopi adalah termasuk budaya masyarakat Rembang,anda dapat berkeliling ke pelosok kabupaten Rembang,pasti akan menemui warung kopi lelet,yang mana penjualnya sebagaian besar adalah cewek,lha cewek inilah yang akan jadi maskot sebuah warung kopi di seputar rembang,dari berbagai warung yang ada mempunyai ciri khas service....daerah daerah yang banyak warung kopi adalah,Kota Rembang,Lasem ,Pancur,Pamotan ,Gunem,Sedan dan Kragan </span><br />
Semakin baik service penyaji.....akan semakin ramai pengunjung yang merasakan kopi,lewat mulut ke mulut.....pastilah akan terkenal ,ndak p[ercaya coba ke seputar daerah rembangUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9072518634152450915.post-58694480234076996452010-10-28T09:04:00.000-07:002010-10-28T09:04:45.862-07:00MENGENAL KABUPATEN REMBANG<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpYOLNkqYlqyUCWbEiQOQQ2OkTDFiMJ7pVAtkIQwn-0v7-gOTpDqaqQDiDXWAEyy89Dd9Bip-DGqcWFyheYShqnakYts1aeQ_q6t0fkH-znB7R7BNTKzB3RMFHReGRFv0OokojjIk2op91/s1600/Rembang.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kab.Rembang</td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpYOLNkqYlqyUCWbEiQOQQ2OkTDFiMJ7pVAtkIQwn-0v7-gOTpDqaqQDiDXWAEyy89Dd9Bip-DGqcWFyheYShqnakYts1aeQ_q6t0fkH-znB7R7BNTKzB3RMFHReGRFv0OokojjIk2op91/s1600/Rembang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span style="background-color: white;">Cafe Pesisir ,</span>Keseluruhan luas wilayah Kabupaten Rembang 1.014,10 km ini terbagi menjadi 14 Kecamatan berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Blora di sebelah selatan, Kabupaten Pati di sebelah barat, Provinsi Jawa Timur di sebelah timur. Gersang, kering panas, paparan kabupaten di ujung timur laut Provinsi Jateng itu semakin terasa ketika melewati jalan panti utara Pulau Jawa jalur Semarang-Surabaya saat musim kemarau, dari jalur ini tampak petak-petak lahan tempat pembuatan garam yang terhampar dipinggiran pantai utara, perikanan laut Rembang memang nomor dua terbesar di Jatenng setelah Kota Pekalongan, potensi laut yang demikian besar mendapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten, terlihat dari upaya dengan pengembangan kawasan bahari terpadu, sebuah kawasan bahari yang memadukan pelabuhan niaga, pelabuhan pendaratan ikan, dan TPI Tasik agung. Sebenarnya yang mendominasi kegiatan ekonomi Rembang adalah pertanian terutama tanaman pangan, diluar beras unggulan lain berupa tanaman sayuran palawija, dan buah-buahan, cabai merah varietas tampar dan mangga gadung adalah dua contoh produk pertanian yang menjadi unggulan Kabupaten ini. Usaha lain yang patut mendapat perhatian adalah industri garam rakyat, sentra garam terdapat di Kecamatan Kaliori dan Kecamatan lain yang terletak di pesisir, lahan penggaramannya umumnya tidak terlalu jauh dari garis pantai, mellihat sektor industri yang berkembang di Kabupaten ini sebagian besar usaha yang ada mencerminkan profil industri kecil. Jenis industri ini umumnya memanfaatkan hasil pertanian dan perikanan sebagai bahan bakunya. Sumber Data: -<br />
Updated: 27-9-2010<br />
Kecamatan Yang ada di Rembang :<br />
1.Kecamatan Kaliori 10. Kecamatan Sumber<br />
2.Kecamatan Rembang Kota 11. Kecamatan Bulu<br />
3.Kecamatan Lasem 12. Kecamatan Pancur<br />
4.Kecamatan Sluke 13. Kecamatn Sale<br />
5.Kecamatan Kragan 14. Kecamatan Sulang<br />
6.Kecamatan Sarang<br />
7.Kecamatan Sedan<br />
8.Kecamatan Pamotan<br />
9.Kecamatan Gunem<br />
<br />
Potensi Daerah<br />
Wilayah Rembang terdiri dari bagia utara Pesisir dan bagian selatan Perbukitan kapur,jadi SDA yang ada Laut dan batu KapurUnknownnoreply@blogger.com0