Senin, 21 Februari 2011

Nelayan Kragan Boikot TPI


Kragan – Hingga Selasa siang, kondisi pintu TPI Karanganyar Kec. Kragan masih digembok dan tidak ada aktivitas pelelangan.
Aksi boikot nelayan dengan tidak melelangkan ikan ke TPI Karanganyar terus berlanjut, karena menjadi bagian protes nelayan atas ketidakadilan pemerintah yang kurang memperhatikan fasilitas di TPI tersebut.
Salah satu pemilik kapal Munjil Askir mengibaratkan TPI Karanganyar seperti dianaktirikan.
Sejauh ini nelayan melelang ikan langsung ke bakul, tanpa membayar retribusi, sebagaimana sistem di TPI. Ia menyayangkan sikap Pemkab Rembang yang terkesan diam, padahal selama ini TPI Karanganyar memiliki potensi strategis menyumbang pendapatan asli daerah dari lelang ikan.
Ketua kelompok nelayan Makaryo Mino desa Karanganyar Kec. Kragan Marsani menjelaskan jika ada kucuran dana bantuan pemerintah, nelayan sangat mendambakan pembangunan jety untuk penambatan kapal.
Kalau belum terealisasi, kemungkinan sebagian besar nelayan kragan tetap akan bertahan, tak mau melelangkan ikan ke TPI Karanganyar. Meski nelayan menjadi salah satu pihak yang dirugikan, Marsani menganggap tidak masalah.
Lalu bagaimana langkah langkah Dinas Kelautan Dan Perikanan Kab. Rembang memecahkan persoalan itu ?
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Suparman mengatakan kondisi TPI Karanganyar memang masih sepi, karena banyak nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk. Bukan karena dipicu oleh aksi pemboikotan.
Meski demikian pihaknya intensif mendekati pengurus KUD dan pegawai tempat pelelangan ikan, supaya mau berpikir ulang. Hasilnya ia mendapatkan kabar dalam waktu dekat ini akan ada sejumlah kelompok nelayan melelangkan ikan ke TPI Karanganyar.
Suparman menambahkan soal tuntutan penambatan kapal, pinggir pantai Karanganyar Kec. Kragan termasuk daerah rawan ranjau peninggalan perang dunia ke II, sehingga perlu ada pembersihan terlebih dahulu, apabila konstruksi jety menggunakan tiang pancang. Sangat beresiko, kalau dipaksakan.
Bisa saja hal itu disiasati tambatan kapal tanpa tiang pancang, agar proses pembangunannya tidak memakan waktu terlalu lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar