Selasa, 17 Mei 2011

PETANI REMBANG RAWAN STRESS

Rembang - Sejumlah petani di Kabupaten Rembang rawan terserang stres, menyusul kegagalan panen pada musim tanam pertama dan kedua akibat serangan hama wereng dan tikus serta iklim ekstrim, kata Psikolog Yulidar Maesaroh. Namun, Yulidar yang juga Kepala Sub Bidang Pengolahan Data pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Rembang ini kepada wartawan, Jumat (13/5) mengatakan setiap petani memiliki ketahanan yang berbeda-beda kendati mengalami rugi akibat gagal panen.

"Setiap petani tentu mempunyai tingkat ketahanan berbeda-beda, dalam menyikapi masalah. Ada yang cukup tenang dan pasrah ketika tanaman padinya ludes diserang wereng, tetapi tak sedikit pula petani yang kurang siap menerima cobaan," katanya.

Dijelaskan, umumnya petani yang rawan stres adalah mereka yang sudah terlanjur sangat berharap atas keberhasilan tanamannya sebagai sarana agar bisa memenuhi kebutuhan, membayar biaya sekolah anaknya atau pemenuh kebutuhan lainnya.

"Ketika beban pikiran bertambah berat, maka kondisi kejiwaan seseorang akan cenderung mudah terpengaruh dan putus asa. Sangat mungkin mereka yang memiliki beban berlebihan, kemudian menggunakan cara instan," katanya.

Hanya saja, ia mengatakan pikiran negatif harus pelan-pelan dibuang, karena bagaimanapun, tidak akan bisa merubah keadaan.

"Justru petani harus tetap semangat, agar bisa melewati kesulitan. Petani bisa melakukan inovasi dengan tanaman lainnya yang memiliki resiko relatif rendah," katanya.

Ia menambahkan, satu hal paling penting adalah petani perlu membiasakan diri menabung, ketika mendapatkan hasil panenan melimpah.

"Sebab, budaya konsumtif, mulai dari menata rumah, beli kendaraan dan perhiasan bisa menambah beban di kemudiannya. Dengan menabung, maka ketika terjadi gagal panen beruntun, petani masih bisa mengandalkan tabungan untuk menolong konsumsinya," katanya. (Pujianto-02)
read....

80 DESA KEMBALI TERANCAM KEKERINGAN

Rembang - Sebanyak 80 desa di 11 kecamatan wilayah Kabupaten Rembang terancam kembali dilanda kekeringan pada 2011 ini, meskipun hujan masih cukup sering turun.
"Pada 2011 ini, kami perkirakan ada sekitar 80 desa yang tersebar di 11 kecamatan yang akan dilanda kekeringan sebagaimana 2010 lalu. Sementara, tiga kecamatan lainnya, yakni Sale, Pancur, dan Sedan relatif aman dari kekeringan," kata Kepala Bagian Kemasyarakatan pada Sekretaris Daerah Kabupaten Rembang, Maskub di Rembang, Jumat (13/5).

Perkiraan itu, jelas Maskub, didasarkan pada intensitas permintaan bantuan air bersih selama ini. "Dari 14 kecamatan, memang hanya 11 kecamatan yang selalu meminta bantuan air bersih di tiap tahunnya, sedangkan tiga kecamatan tadi nyaris tidak pernah menyampaikan permohonan bantuan atau 'dropping' air bersih," katanya.

Ia menyebutkan, pada 2011 ini, pemerintah kabupaten setempat kembali menganggarkan dana Rp300 juta untuk bantuan air bersih. "Pada 2010 lalu, dana sebesar itu masih sisa, karena memang selama 2010, cuaca berlangsung basah," katanya.

Menurutnya, pada 2011 ini, diperkirakan akan kembali ada sisa anggaran, karena curah hujan masih berlangsung normal.

Maskub optimistis tak ada masalah seputar distribusi bantuan air bersih. "Mekanismenya juga masih tetap yakni ketika desa sudah butuh air, dipersilakan untuk mengajukan surat tertulis. Tak perlu menunggu terlalu lama, bantuan akan langsung dikirim," katanya menerangkan

Pada kesempatan lain, Suharso, Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Rembang mengatakan ketersediaan air embung diharapkan mengurangi dampak musim kemarau. "Setidaknya bisa meringankan beban warga untuk memenuhi kebutuhan mandi dan air minum ternak di pelosok pedesaan," katanya.

Ia pun mengingatkan warga agar waspada saat curah hujan sudah tak lagi banyak. "Masyarakat agar mewaspadai bencana kebakaran," katanya. (Pujianto-02)
read....

PENGUNJUNG TRPK NAIK 40 PERSEN

TAMAN PANTAI KARTINI REMBANG
Rembang Kota - Jumlah pengunjung obyek wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini Rembang mengalami lonjakan sebesar 40 persen dari hari-hari biasanya menyusul libur panjang, sejak akhir pekan lalu hingga Selasa (17/5) ini.
"Pada hari-hari biasa, jumlah kunjungan hanya 2.500 orang per hari, tetapi dalam empat hari ini, jumlah pengunjung mencapai 3.500 orang penjunjung dalam seharinya," kata Pengelola TRPK Rembang, Sriyono kepada suararembang, Selasa (17/5).

Ia menjelaskan kenaikan jumlah pengunjung itu disebabkan antara lain oleh keinginan wisatawan menikmati obyek wisata pantai selama liburan. "Selain itu, kehadiran tiga wahana baru di TRPK, yakni mobil disko, komedi putar mini, dan robot cerdas, bsa menjadi pilihan baru para pengunjung. Tak hanya itu, pilihan paket kunjungan juga menjadi pemicu lonjakan pengunjung selama liburan," kata ia.

Disebutkan, pengunjung dimanjakan dengan dua pilihan paket, yaitu paket Rp10.000 dengan fasilitas tujuh wahana permainan gratis, dan paket Rp35ribu dengan fasilitas tujuh wahana gratis dan sepaket kuliner bernuansa laut.

"Dari dua paket tersebut, paket Rp35ribu ramai diburu pengunjung," katanya.

Ditambahkan, kebanyakan pengunjung datang dari berbagai daerah di luar kota, yakni Tuban, Blora, dan Bojonegoro.

"Selain bisa menikmati berbagai wahana permainan, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai yang cukup menawan," katanya.

Mengenai keselamatan dan keamanan bagi para pengunjung obyek wisata pantai terbesar di kabupaten itu, Sriyono menandaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah aparat keamanan dari unsur TNI (Kodim 0720 Rembang) dan Polri.

"Khusus untuk obyek wisata pantai, kami telah siapkan tiga personel regu penolong untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan," katanya.

Keamanan pengunjung juga akan dipantau dari kamera pengintai (CCTV), sehingga bisa berwisata dengan tenang dan aman, katanya menambahkan. (Pujianto-02)
read....

UNIT 1 PLTU SLUKE TELAH DIOPERASIKAN

PLTU SLUKE,REMBANG
REMBANG  - Pasca Komisi C DPRD Rembang, Pasa Rabu (2/3) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke Rabu (2/3), ternyata PT PLN Sektor setempat segera melakukan rangkaian ujicoba pada Unit 1 pembangjit listrik. Puncaknya selama 4 hari, 25-28 Maret dilakukan ujicoba full capacity dan diketahui menuai sukses.“Unit 1 pembangkit listrik sudah kita ujicobakan. Awalnya selama 15 hari terhitung 9 sampai dengan 24 Maret dilakukan ujicoba bertahap, menambah pasokan produksi listrik setiap satu jam sekali. Seterusnya empat hari berikutnya masuk tahap kapsitas full capacity (kapasitas penuh),” terang Manajer Sektor PLTU Sluke, Slamet Riyanto saat jumpa pers di ruang kerjanya.

Dia menerangkan, saat ini Unit 1 pembangkit listrik tengah masuk puncak ujicoba, harus menyala dan berproduksi selama 96 jam non stop, atau selama 4 hari terhitung Jumat 25 Maret hingga Senin 28 Maret. Teryata hasilnya sukses, sehingga mulai esok hari sudah mampu menambah kebutuhan pasokan listrik konsumen PT PLN di Jawa-Bali. “Sedangkan untuk Unit 2, baru diujicobakan awal April depan, dijadwalkan pertengahan tahun ini dua unit milik PLTU Sluke sudah beroperasional secara lancar,” ujarnya.

Menurut dia, produksi listrik PLTU Sluke setelah masuk Gardu Induk di lokasi setempat, kemudian didistribusikan ke Gardu Induk Rembang dan Pati. Dari Gardu Induk Rembang disalurkan ke wulayah Selatan. “Sedangkan dari gardu Induk Pati disalurkan ke barat, termasuk Kudus, Semarang dan sepanjang kota di pantura Jawa,” ungkapnya.

Sedikit berseloroh lanjut dia, merupakan hal wajar dalam ujicoba setiap pembangkit listrik pasti ditemui kendala, termasuk PLTU Sluke. Dalam beberapa kali uji coba pembangkit listik memang ditemui kendala, baik tekhnis dan non tekhnis. “Namun berkat langkah cepat antisipasi perbaikan, akhirnya siap dioperasionalkan,” sergahnya.

Dia menambahkan PLTU Sluke-Rembang memiliki kontrak US$ 338,8 juta, setara Rp 2,47 triliun. Pada 21 Maret 2007 dilakukan penandatanganan perjanjian pekerjaan proyek dengan konsorsium perusahaan konstruksi asal Malaysia, PT Zelan Primayana yang bermitra dengan PT Tronoh yang kemudian melebur, menamakan diri PT ZPT. Mega proyek yang sedianya selesai dikerjakan akhir tahun 2009 lalu, ternyata hingga Januari 2011 tak kunjung usai, menjadikan pengopersiannya molor dari jadwal yang ditentukan. “Akibat molornya progres pembangunan proyek PLTU, PT ZPT selaku rekanan dikenakan klaim oleh PT PLN. Diberi sanksi berupa denda dan dihitung di akhir pekerjaan. Besaran denda sebesar 0,5% dari nilai proyek, namun nilai totalnya tidak boleh lebih dari 10%,” imbuhnya.

Terpisah, saat Puji Santoso anggota Komisi C DPRD Rembang, dimintai komentar terkait relah dilaksanakannya ujicoba Unit 1 PLTU Silke, dia menyatakan menyambut hal itu seraya mengatakan “Besok saat Unit 2 diujicobakan hendaknya mengundang anggota dewan untuk ikut menyaksikan,” cetusnya.(ha
san) (wartamerdeka.com) 
read....

Minggu, 08 Mei 2011

4,85% Siswi SMA di Rembang Cicipi Seks Pranikah

Rembang, CyberNews. Meski tinggal jauh dari kota besar, gaya hidup bebas telah dikenal remaja siswi Sekolah Menengan Atas (SMA) di Kabupaten Rembang. Siti Nurjanah, Pemerhati Kesehatan Reproduksi Remaja di Kabupaten Rembang, menuturkan, gaya hidup bebas dengan melakukan seks pranikah ternyata sudah dilakukan sebagian siswi SMA di kabupaten itu.Berdasarkan penelitian yang dilakukannya selama 2009 – 2010 atas 330 responden siswi SMA di Kabupaten Rembang, 16 responden (4,85%) mengaku melakukan hubungan seks diluar nikah (intercourse). Dalam berhubungan seks, lanjut dia, sebanyak 2,73% diantaranya bahkan tidak melakukan upaya pencegahan kehamilan.

“Sebanyak 1,21% diantaranya kemudian diketahui hamil. Tragisnya, seluruhnya mengakhirinya dengan tindakan aborsi,” jelasnya, Kamis (5/5).

Ia yang juga guru Biologi di SMAN 1 Rembang itu menambahkan, praktik seks pranikah itu disebabkan berbagai faktor. Diantaranya, minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS.

“Mereka juga belum sepenuhnya paham tentang sikap terhadap perilaku seks diluar nikah beresiko kehamilan dan aktivitas keagamaan yang rendah,” jelasnya.

Semakin luasnya akses informasi menjadi faktor pemicu lainnya. Adanya kesempatan kontak fisik, lanjut dia, juga menjadikan remaja lebih berani dalam mengekspresikan keinginannya.

“Selain itu, adanya dukungan teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah beresiko kehamilan semakin memperkuat kemungkinan itu,” ungkapnya.

Dari sejumlah faktor tersebut, sikap terhadap perilaku seksual pra nikah beresiko terhadap kehamilan, kesempatan kontak fisik dan dukungan teman sebaya memiliki hubungan signifikan pada perilaku tersebut.

( Saiful Annas / CN34 / JBSM )
read....

Senin, 02 Mei 2011

Klenteng " Makcoo" Di tawarkan Sebagai Tempat Wisata

Rembang  - Pembina Yayasan Dwi Kumala menyatakan perayaan HUT atau Cut Bio ke-171 Klenteng Tjoe Hwie Kiong (Makcoo) di Jalan Pelabuhan, Desa Tasikagung, Kecamatan Kota merupakan bentuk pembauran masyarakat keturunan Tionghoa dan pribumi serta titik awal untuk menjadikan klenteng yang dibangun pada 1841 sebagai bagian obyek wisata di Kabupaten Rembang."Kegiatan ini bukan sekedar ritual keagamaan semata. Namun ada hal penting yang akan ditonjolkan, yakni semangat pembaruan dan pembauran antara warga Tionghoa dan pribumi. Dampak pembauran ini sangat positif dan pada masanya nanti, dua hal ini akan terlebur sama sekali oleh perkembangan zaman," kata Ketua Pembina Yayasan Dwi Kumala Rembang, Pratolo Waluyo kepada suararembang, Jumat (29/4) malam.

Ia juga mengatakan melalui kegiatan ini, empat pilar negara akan semakin bisa dikibarkan. Adapun empat pilar itu, terang Bos Kacang Garuda itu, adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Ketika pembauran ini terjadi, maka sudah tentu empat pilar negara ini akan lebih bisa berkibar. Keharmonisan hidup bernegara juga akan lebih berasa," katanya menambahkan.

Ia menandaskan, dengan pembauran itu pula, Klenteng Tjoe Hwie Kiong ini bisa dijadikan salah satu obyek wisata di Kabupaten Rembang. "Sekaligus hal ini untuk menandaskan, klenteng ini bukan hanya untuk warga Tionghoa tapi untuk warga pada umumnya," kata pria kelahiran Rembang, 64 tahun silam ini.

Tandasan untuk menjadikan Klenteng 'Mak Coo' sebagai bagian dari obyek wisata di Kabupaten Rembang agaknya cukup beralasan. Pasalnya, klenteng yang didirikan tahun 1841 oleh Kapiten Lie ini memang berbeda dari klenteng-klenteng lain. Keistimewaannya antara lain terdapatnya dua menara yang disebut Kie kwa yang tidak terdapat pada klenteng-klenteng yang lain. Kedua menara ini berfungsi sebagai mercusuar (petunjuk arah) para nelayan.

Setiap sepuluh tahun sekali di klenteng ini diadakan perayaan ulang tahun besar yang dimeriahkan dengan berbagai macam atraksi kesenian tradisional kaum Tionghoa. Selain itu, klenteng ini sendiri berlokasi di tepian sungai Karanggeneng dan menghadap ke laut. lokasi tepatnya di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang. Sangat rasional bila dikemas dalam Kawasan Bahari Terpadu. (Pujianto-02)
read....

Ilegal Logging dan Curas Menonjol

Rembang - Dua pejabat di Kepolisian Resor Rembang, yakni Wakapolres Rembang Komisaris Polisi Teguh Tri Prasetya dan Kasat Lantas AKP Maryadi pada Selasa (3/5) secara resmi menyerahkan jabatannya menyusul kepindahan keduanya ke tempat tugas baru.Kompol Teguh Tri Prasetya akan menempati sebuah jabatan di Polres Tegal, sedangkan Kasatlantas AKP Maryadi akan mengisi salah satu jabatan sekaligus menyusul Mantan Kapolres Rembang AKBP Kukuh Kalis Susilo di Polres Temanggung.

Upacara serah terima jabatan dua perwira polisi itu, dipimpin Kapolres Rembang AKBP Adhy Fandy Ariyanto. Dalam pidatonya, Kapolres mengatakan Wakapolres Kompol Teguh Tri Prasetya digantikan Kompol Eko Wibowo, yang semula bertugas di Direktorat Intelijen Polda Jateng.

Adapun Kasat Lantas Polres Rembang AKP Maryadi digantikan oleh AKP Dudi Pramudia, yang sebelumnya bertugas sebagai Kasat Lantas Polres Salatiga.

"Kami mengucapkan selamat jalan kepada dua perwira yang mutasi dan selamat datang dan bertugas di Rembang kepada perwira yang menggantikan. Kami juga berharap dua pejabat Polres yang baru segera mampu beradaptasi dengan tempat tugas sekarang, supaya bekerja secara maksimal," kata Kapolres.

"Untuk Waka Polres Kompol Eko Wibowo perlu diketahui jika kasus terbanyak dan terbesar di wilayah hukum Polres Rembang adalah pencurian kayu secara ilegal (ilegal logging) dan pencurian dengan kekerasan (curas)," kata Kapolres .

Ia pun menginginkan agar pendampingnya itu segera mampu mempelajari karakteristik dua tindak kriminal tersebut guna mencegah dan mengungkap keberadaan pelaku yang belum tertangkap.

"Adapun untuk Kasat Lantas AKP Dudi Pramudia diinstruksikan segera mempelajari kasus-kasus kecelakaan yang pernah terjadi, untuk selanjutnya merumuskan langkah dan upaya untuk menekan angka kecelakaan di jalur pantura Rembang yang merupakan titik lelah bagi pengguna jalan baik dari Surabaya-Jakarta dan sebaliknya," katanya menandaskan.

Upacara serah terima jabatan Wakapolres dan Kasatlantas Polres Rembang itu berlangsung pada pukul 08.00 WIB di halaman Markas Kepolisian Resor Rembang dan tak banyak dihadiri jajaran Muspida kabupaten itu. (Pujianto-02)
read....