Selasa, 12 April 2011

Awas......!!! Calo CPNS Belusukan Ke Kampung

Rembang – Wakil Bupati Rembang Abdul Hafidz meminta masyarakat mewaspadai ulah oknum tak bertanggungjawab yang menawarkan posisi pegawai negeri sipil dengan memberikan imbalan uang puluhan juta rupiah.

Apalagi, berdasarkan penelurusan wartawan koran ini, oknum yang tak bertanggung jawab dan umumnya disebut calo ini sudah mulai blusukan kampung menawarkan jasanya. Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan seorang yang berminat, baik lulusan SMA hingga sarjana, harus menyediakan uang paling sedikit Rp80 juta."Pemkab belum membuat keputusan tetap untuk menyelenggarakan pengadaan PNS pada 2011 ini. Sebab, Badan Kepegawaian Nasional belum memberikan keputusan pasti soal nasib para pegawai yang telah masuk data base pendataan sejumlah 550," katanya.

Ia menjelaskan, sebelumnya, BKN sempat menginformasikan hanya akan mengangkat dulu 30 persen dari 550 pegawai yang telah 'listing' sebagaimana hasil pendataan kategori pertama dan kedua pada 2010 lalu. Namun, lanjutnya, belum lama ini, pemkab kembali menerima informasi bahwa semua pegawai yang telah listing di data base pendataan akan diangkat secara keseluruhan atau sebanyak 550 tersebut.

"Jika ternyata keputusan resminya adalah bahwa 550 pegawai dalam data base tersebut diangkat secara keseluruhan, maka besar kemungkinan tidak ada pengadaan PNS baru pada 2011 ini. Namun, bila tetap 30 persen, mungkin masih ada rekrutmen pegawai baru pada 2011 ini. Hanya, kuotanya, kami masih belum menerima surat resminya," katanya.

Karena itu, kata Abdul Hafidz, jika diluaran sudah beredar tawaran-tawaran dari oknum yang tak bertanggung jawab, pihaknya meminta masyarakat segera melaporkan kepada pemkab setempat.

"Kami minta masyarakat tidak memercayai segala bentuk dan praktek percaloan serta segera melaporkannya kepada pemerintah dan penegak hukum jika ditemui yang demikian. Dan secara umum, kami memandang jumlah pegawai yang vada sudah cukup. Hanya memang ada instansi yang kurang, dan di sisi lain justru menyebut kelebihan," katanya.

Pada kesempatan lain, salah seorang tenaga pendidik yang enggan dikorankan namanya, mengaku sempat mendapatkan kesempatan untuk memanfaatkan tawaran serupa, menjadi PNS dengan memberikan imbalan puluhan juta rupiah.

"Namun, saya tidak mau. Sepertinya, sang oknum lantas menawarkannya kepada sejumlah guru tidak tetap. Mereka rata-rata sangat tertarik, karena penjelasan sang oknum cukup menjanjikan, walapun sebagian ada yang ragu," katanya mengungkapkan. (Pujianto-02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar